Salju yang Membuat Haru

Malam pertama saya di Bloomington adalah tidur di ruang tamu trailernya Pak Amin Zarkasi yang sofanya bisa “ditarik” sehingga menjadi tempat tidur itu. Di luar suhu cukup dingin, sekitar 35 derajat Fahrenheit (1,5 derajat Celcius), tapi salju belum turun, hanya rasa dinginnya menggigit tulang. Tapi karena trailer ini juga diberi pemanas berbahan bakar gas (LPJ), maka sayapun bisa tidur dengan nyenyak dan hangat..

Besoknya saya bangun pagi-pagi dan melewati jendela trailer saya melihat trailer-trailer lainnya yang berwarna biru muda kehijauan. Jumlahnya ada sekitar 100 trailer. Di sebelah kiri Pak Amin ada trailernya Pak Abdul Kadir, lalu di sebelah kiri trailernya Pak Abdul Kadir ada trailernya Pak Chaedar Alwasilah..

Konon ceritanya trailer ini mulai dibangun di awal tahun 1950an ketika banyak serdadu G.I. (General Insurance) Amerika pada pulang dari pertempuran Perang Dunia II, baik yang di Eropa ataupun yang di Pasifik. Nah, dengan biaya tentara (disebut G.I. Bill) para eks tentara ini mengambil mata kuliah di Indiana University agar mereka bisa jadi sarjana dan bekerja sebagai orang sipil..

Karena usianya yang sudah lebih dari 30 tahun, maka trailer ini juga sudah terlihat berusia tua, namun masih terawat.

Saya pernah melihat suatu Tabel yang dikeluarkan oleh USIS (United States Information Services) bahwa Indiana University menduduki peringkat ke-2 di Amerika mengenai banyaknya daya tampung asrama yang total dapat menampung 23,000 orang !!! (termasuk Fraternity dan Sorority, yang umumnya tidak disebut sebagai “dorm”). Padahal jumlah mahasiswa (student body) Indiana University hanyalah 35,000 orang…

Daya tampung asrama terbesar di Amerika dipunyai oleh Michigan State University yang bisa menampung 35,000 orang dari 48,000 orang mahasiswanya. O ya kampus terbesar di Amerika adalah University of Minnesota di Minneapolis-St.Paul (twin cities) dengan jumlah mahasiswa sebanyak 55,000 orang..

Beberapa hari tinggal di trailer, sekitar tanggal 5 Januari 1987 di suatu sore yang sendu saljupun turun. Kalau sebelumnya saya sudah pernah melihat dan memegang “flurries” (anakan salju), maka sore itu saya keluar trailer sebentar dan merasakan bagaimana sih berada di bawah hujan salju. Sayapun memegang-megang salju yang mirip “biang es” di kulkas itu. Tentu saja dengan sarung tangan kulit, bukan dengan telapak tangan biasa. Wah..bisa kena frost-bite (daging beku/mati karena kedinginan) ntar…

Esok paginya, saya diantar Pak Amin Zarkasi berkeliling kampus. Di mana-mana salju tebal menghalangi jalan. Tebalnya salju di kota Bloomington biasanya sekitar 30 cm, tetapi di kota-kota yang lebih utara daripada Bloomington macam di Iowa atau Wisconsin, tebal salju bisa 50-70 cm..

Sayapun memakai long john alias “celana Hanoman” di balik jeans Levi’s saya. Kaos kaki sayapun cotton tebal, sepatu saya kan high heel jadi cukup hangat. Di luar long john saya memakai sweat shirt, dan di luar sweat shirt saya menggunakan jaket ski yang bisa di-zip sampai leher. Kepala sayapun saya tutupi dengan balaclava berwarna hitam. Tak lupa telapak tangan dikasih sarung tangan kulit yang ada bulunya…

Kami berjalan tertatih-tatih di antara salju yang menggunung, terutama di rerumputan. Karena salju yang di jalan raya pada jam 03.00 pagi tadi sama Dinas PU Kampus sudah diguyur garam sama pasir biar meleleh saljunya plus jalan menjadi agak kasar sehingga aman dilewati mobil..

Akhirnya sampailah kami berdua di depan kampus Indiana tempat jam besar Indiana diletakkan. Konon gedung yang ada lonceng besarnya itu disebut Maxwell House (bisa dilihat di foto Friendster saya). Di dekat Maxwell House ada gedung yang disebut Registrar, yaitu tempat mahasiswa melakukan registrasi ke mata kuliah yang diminati. Dan di sebelah Registrar ada Bursar, yaitu tempat mahasiswa membayar biaya kuliah, bayaran asrama, dan sebagainya.

Pada tanggal 7 Januari 1987, tepat seminggu sebelum kuliah Spring Semester dimulai, saya diantar Pak Amin ke Registrar untuk mendaftar mata kuliah. Sebelumnya di Computer Science Dept yang terletak di Lindley Hall saya berkonsultasi dengan Advisor untuk mendapat masukan mengenai mata kuliah apa saja yang akan saya ambil di Spring Semester 1987 ini..

O ya, dua hari yang lalu saya harus menjalani test bahasa Inggris di Ballentine Hall. Wah..sialan, ternyata testnya mirip TOEFL tapi lebih sulit karena di bagian Listening misalnya, kalau di TOEFL suaranya clear, di sini ada suara orang ngomong di tengah bisingnya pasar dan kita disuruh nebak dia ngomong apa ? Beberapa teman Indonesia yang S1-nya di Amerika macam Andre Purnawan yang dari University of Evansville dan Purwati yang dari UCLA langsung lulus. Maklum mereka kan sudah biasa mendengar orang ngomong di pasar. Sayapun diputuskan harus ngambil mata kuliah English Writing dan English Reading. Wah.. saya dianggap sebagai “buta huruf” bahasa Inggris karena nggak bisa mbaca dan nulis…

Jadi, di Registrar saya mendaftar mata kuliah Spring Semester sbb : English Reading, English Writing, Foundations of Digital Design (semacam Discrete Mathematics), dan Data Structures. Setelah mata kuliah yang saya inginkan didaftarkan di komputer Registrar dan statusnya ok, saya diberi satu slip Class Confirmation untuk dibawa ke Bursar. Sayapun lalu pergi ke Bursar yang terletak di lantai lower ground dan mengantri. Setelah tiba giliran saya, Class Confirmation saya serahkan kepada clerk yang menjaga dan saya bilang, “I am a sponsored student, and my sponsor is Institute of International Education (IIE)”. Dan si clerkpun menjawab, “It’s Ok”. Wah..sebentar saja sudah selesai. No question asked, itulah yang saya sukai tentang Amerika ini…

Ada yang lucu waktu saya tadi mendaftar di Registrar. Waktu duduk menunggu Class Confirmation saya selesai, ada ibu-ibu yang tereak “Mister trai-di-we-jo-no ?”. Dia ngulangi lagi, “Mister dabelyu-e-its-je-oh-en-oh ?”. Saya diam aja, nggak terasa apa-apa. Setelah dipikir-pikir, ternyata Ibu tadi memanggil nama saya. Sayapun lalu berdiri dan bilang, “Yes..mam !!”. Dan sayapun dapat Class Confirmation dari ibu tadi..

Sebelum pulang kembali ke trailer, Pak Amin mengajak saya ke Indiana Bookstore yang menjual semua buku yang bakal dipakai di Spring Semester ini. Sayapun membeli buku yang dipakai di English Reading dan English Writing (sudah ada kodenya, sesuai kode di Class Confirmation), dan juga buku Aho, Hopcroft dan Ullman “Data Structures and Algorithms” dan yang terakhir buku karangan Mitchell Wand, “Recursion, Induction, and Programming”..

Siang itu, saya ditraktir makan sandwich di Indiana Memorial Union yang besarnya audzubillah karena di dalamnya ada restoran, hotel, toko buku, toko baju, tempat bilyar, dan gedung pertemuan, serta pusat kegiatan mahasiswa macam Students’ Union (Dewan Mahasiswa)..

Saya tidak bisa menunggu lagi untuk mengalami kuliah saya yang pertama di Amerika..

O ya, sayapun beli kaset di Indiana Bookstore untuk merekam suara saya yang bercerita tentang suasana Amerika yang akan saya kirim via pos ke isteri saya Susi yang lagi sekolah di Indonesia, dan kedua anak saya Dessa (3 tahun) dan Ditta (1 tahun)..

Tak terasa, salju yang mestinya membuat saya berbahagia ini membuat saya terharu karena “I miss my family so much”..

[Bersambung]