Bab 24 – Masih ada masalah keenceran darah dan detak jantung

Operasi bedah jantung baik itu operasi by-pass (CABG = Cononary Artery Bypass Graft) maupun operasi Bentall procedure (PTCA), bukanlah “panacea” yang sekali diadakan tindakan lalu masalah selesai. Seperti juga teknik-teknik lainnya di dunia ini, operasi jantung juga menyisakan sejenis “side effect”. Seperti diketahui pasien ex operasi bypass dan ex operasi Bentall procedure (operasi klep, bahasa gaulnya) menyisakan side effect yang cukup serius untuk diperhatikan. Bagi pasien ex operasi bypass, kebanyakan menderita batuk-batuk yang terus-menerus. Sedangkan bagi pasien ex operasi klep karena harus minum obat pengencer darah Simarc, maka keenceran darahnya harus dimonitor agar tidak terlalu pekat dan tidak terlalu encer, ya nilai INR-nya (International Normalized Ratio) antar 2.00 – 3.00 – walaupun untuk kasus saya sebaiknya nilai INR antara 2.00 – 2.50 karena nilai INR yang lebih besar dari 2.50 akan menyebabkan pendarahan di lambung saya…

Pada intinya keenceran darah yang kental akan menyenangkan perut saya tetapi memberatkan klep mekanis saya dalam bekerja. Sedangkan keenceran darah yang terlalu kental akan menyenangkan jantung saya – karena klep St. Jude Medical No. 27 yang saya pakai memerlukan keenceran darah yang lumayan – tetapi sangat menyakitkan bagi lambung saya – karena bisa terjadi pendarahan. Makanya selama program rehabilitasi fase II dan fase III saya putuskan untuk pergi ke Laboratorium yang terletak di Gedung I Lantai 1 untuk mencek darah saya dengan mengukur nilai INR-nya. Cek darah itu bahkan saya lakukan 2 kali per minggu – yaitu di hari Senin dan Jumat – untuk bisa menetapkan “pola” dosis obat pengencer darah Simarc yang perlu saya minum per minggu-nya…

Setelah saya meneliti selama hampir 2 bulan dengan melakukan cek darah 2 kali per minggu, saya bisa menyimpulkan bahwa 1 tablet Simarc akan menaikkan keenceran darah saya sebesar 0.4 ; 1/2 tablet Simarc akan menurunkan keenceran darah saya sebesar – 0.2 ; sedangkan tidak meminum tablet Simarc akan menurunkan keenceran darah saya sebesar 1.00. Setelah meneliti dalam waktu yang cukup lama, saya bisa menemukan “rumus Simarc yang perlu saya minum selama 1 minggu” yaitu 1 – 1 – 0.5 – 0.5 – 1 – 0.5 – 0.5. Artinya 1 di hari Senin, 1 Selasa, 1/2 Rabu, 1/2 Kamis, 1 Jumat, 1/2 Sabtu, dan 1/2 Minggu. Dengan begini nilai INR saya akan bertambah sebesar 0.1. Jadi kalau INR awal saya 2.0 di hari Sening dan saya menggunakan “rumus Simarc” seperti di atas, maka seminggu kemudian INR saya akan menjadi 2.1.

Menghitung INR yang tepat ini amat sangat penting bagi pasien ex operasi klep seperti saya ini, karena telah terbukti dengan keteledoran menghitung INR dapat berakibat fatal – lambung saya mengalami pendarahan dalam (internal bleeding) dan sayapun harus masuk ke UGD RS Harapan Kita dan untuk mengembalikan kesehatan saya ke tingkat semula hanya bisa dilakukan dengan berat dan “berdarah-darah”…

Selain masalah keenceran darah saya yang harus dijaga nilai INR nya antara 2.00 – 2.5, saya masih mengalami detak jantung yang tidak beraturan. Sebenarnya hal ini wajar bagi pasien ex operasi klep seperti saya. Asalkan ketidakberaturan detak jantung itu tidak mengganggu saya – saya sebenarnya cuek saja. Namun kalau ketidakberaturan detak jantung itu mengganggu saya – misalnya mengganggu tidur saya karena dalam tidur saya selalu kepikiran tentang hal ini – maka solusi harus dicari.

Rupanya keberaturan detak jantung itu adalah hasil latihan olahraga di ruang rehabilitasi atau atas prakarsa pasien sendiri, dan karena meminum beberapa jenis obat yang diresepkan oleh dokter jantung kita. Kadar atau dosen olahraga itu harus cukup intensif, dan dosis obatpun harus tepat, agar jantung saya berdetak menurut irama yang kecepatan dan frekuensinya (tinggi-rendahnya suara) sesuai dengan yang saya inginkan.

Pengurangan dosis obat setelah operasi saya berjalan 3 bulan, akan memperlambat detak jantung saya, dan akan membuat saya gelisah. Sayapun sempat masuk UGD sekali lagi ketika jantung saya serasa detaknya agak lambat, bahkan sempat “idle” beberapa saat yang membuat sayapun semakin gelisah dan akhirnya memutuskan untuk pergi ke UGD…(bersambung)

66 Comments (+add yours?)

  1. rika
    May 18, 2011 @ 18:59:04

    Terimakasih banyak untuk sharing pengalaman Bapak selama operasi dan pasca yang sangat membantu saya mendapat lebih banyak informasi mengenai hal tsb. Karna saya juga salah satu pasien RSJHK, dan kebetulan besok saya harus bertemu dr.Maizul untuk penjadwalan operasi ‘mitral valve replacement’. Fluktuasi perasaan saya yang tdk menentu akhir2 ini memang membingungkan saya, rasa takut dan keinginan untuk cepat melewati masa2 tersebut sungguh sering melelahkan mental saya. Memang menakutkan ya Pak, saya berharap saya bisa sekuat dan seoptimis BApak untuk mendapatkan return ticket saya. Insyaallah

    Mbak Rika,
    Memang dr. Maizul Anwar mungkin dokter terbaik saat ini di Indonesia dalam mengoperasi heart valve, saya sendiri diganti aorta valve saya oleh beliau. Jadi kalau mbak Rika mau menjalani operasi mitral valve, ya sebenarnya prosedurnya sama saja…aorta valve dan mitral valve kan tetanggaan…:)

    Mengapa saya dulu tegar menjalani operasi ? Karena saya ngintip beberapa buku yang ditulis oleh orang bule dari http://books.google.com. Ada satu buku yang memuat pepatah, “Having heart valve operation or not, you will die anyway…” jadi “operasi klep jantung apa tidak, toh kita akan mati juga”. Terus pepatah lainnya, “If you get heart valve operation, you won’t feel anyway..” ya memang “kalau kita dioperasi klep jantung, toh kita juga nggak akan merasa (karena dibius)…”..

    Itu yang membuat saya tegar mbak. Kuncinya menjelang operasi, kita tetap berdoa kepada Tuhan YME agar kita diberi umur panjang dan diangkat penyakit2 dari dalam tubuh kita. Kata kuncinya adalah “pasrah” terhadap apapun yang akan dilakukan dokter bedah terhadap kita…

    Tapi setelah operasi klep jantung nantinya, kata kuncinya adalah “makan banyak dan perbesar semangat untuk sembuh“….pasti 3 bulan setelah operasi, mbak Rika akan kembali ke keadaan seperti saya sekarang : sudah bisa ngantor, sudah bisa nyopir mobil, dan sudah bisa naik sepeda. Yang belum bisa ternyata naik motor….tapi setelah dipikir ulang ternyata saya memang tidak punya sepeda motor….hahahahaha

    Selamat operasi mbak, semoga sukses….seperti yang terjadi di ratusan pasien RS Harkit lainnya….(konon klep mitral yang bakal dipasang di jantung mbak Rika nanti adalah merk “St. Jude Medical” dari Twin Cities, Minnesota, USA. Sampai saat ini St. Jude Medical telah memasang 2 juta klep jantung kepada pasien2 di seluruh dunia…jadi jangan khawatir mengenai keandalannya…Tapi, berhubung saya tidak tahu berapa umur mbak, sudah nikah atau belum, masih ingin punya baby atau tidak….kalau masih ingin punya baby, sebaiknya memasang biological mitral valve yang berasal dari : babi, sapi, atau donor….)…

    Terakhir mbak, nanti dalam operasi membuka dada, memotong 2 bagian tulang dada (breastbone) dan mengoperasi pembuluh darah semuanya sudah pakai laser. Setelah operasi, tulang dada akan di-lem semacam UHU atau super glue yang 1 buahnya harganya Rp 16 juta. Bekas operasi yang sekitar kanan dan kiri tulang rusuk akan sangat rapi dan hampir tidak kelihatan, tetapi di bagian bawahnya yaitu di atas diafragma dimana sudah tidak ada tulang rusuk lagi luka bekas operasi akan meninggalkan sedikit koloid (scar)…

    Reply

  2. Alris
    May 25, 2011 @ 21:38:41

    Apapun penyakit dan keadaan saya pikir pasrah (ikhlas) dan optimis itulah kuncinya. Saya makin optimis, nih, menjalani dan mengharungi hidup setelah baca posting Pak Tri yang ini, terutama balasan komentar untuk mba Rika. Untuk mba Rika saya ikut berdoa buat kesembuhannya. Pak Tri sudah membuktikan keandalan tim dokter RSJHK.

    Btw, saya memang mulai lagi berolahraga pagi, yaitu jalan kaki dan lari. Berada ditengah kebun yang belum ada polusi pabrik dan udara kotor, udara pagi terasa sejuk sekali. Setelah berolahraga kerjapun jadi nambah gairah…

    Wah…jadi pengin membawa mountain bike saya ke kebun Uda…dan bisa nggowes di sana….

    Reply

  3. rika setyawati
    Jul 06, 2011 @ 10:58:41

    Assalammualaikaum wr wb,

    Terimakasih untuk replynya pak Tri dan support dari Alris, saya sudah dapat tanggalnya pak, 11 juli saya harus masuk untuk perawatan dan 13 juli jadwal operasinya. Ternyata cukup lama juga ya pak proses recovery nya. Oh iya pak Tri, umur saya 43 tahun dan punya 2 putra di SMU. Tentunya saya akan pasang yang st jude atau twin city atau minnesota …(he..he..he..milih yang nyebutnya lebih keren dari pada yang biological).
    Saya akan terus membaca blog pak Tri supaya target saya bisa lebih tinggi dari pak Tri, kalo pak Tri sekarang sudah bisa gowes sepeda tentunya saya juga akan… so, kita balapan ya Pak Tri. Ok Pak Tri, thanks so much for your wonderful blog and wish me luck!

    Mb Rika,
    Wah…terima kasih…kalau ternyata blog ini rupanya ada gunanya, terutama bagi mbak Rika yang akan dioperasi tgl 13 Juli ini…

    Karena mbak Rika kayaknya akan operasi klep jantung, mohon disiapkan saudara-saudara yang nantinya bisa dijadikan donor darah (mis golongan darah mbak Rika A, ya cari donor darah A). Siapa tahu nanti ada gunanya, dan mrk sewaktu-waktu bisa dihubungi. Krn itu disarankan catat nama dan nomor telponnya, mungkin donor saudara, tetangga, teman kantor suami, teman kantor mbak Rika sendiri, dsb…

    So pasti mbak, perkembangan saya akan saya tulis terus di Blog ini. Bahkan beberapa hari lg saya akan berulang bulan ke-5 sejak saya dioperasi. Kayaknya kondisi kesehatan saya sudah sehat 98% deh. Yang 2% lagi ya hal-hal kecil yang sebenarnya tidak penting….tapi bisa diabaikan kok yang 2% lagi…

    Apapun sekarang saya sudah bisa kerjakan lagi : ngantor dan ngajar, serta menjalankan semua hobby yang saya tekuni sejak sebelum kena sakit jantung seperti nggowes sepeda gunung kesayangan saya….

    Yang penting kata kuncinya “pasrah” mbak….mudah-mudahan operasi jantung mbak Rika sukses….

    Reply

  4. Ana Tanzili
    Sep 17, 2011 @ 19:44:02

    Asw.Wr.Wb.
    Yth Pak Tri..Trims sudah cerita ttg pengalaman bpk ttg op. klep. saya jg pasien RSJHK yg sudah lbh kurang 22 thn mnjd pasien sjk sy berumur 10 thn. alhamdulillah skrg sy msh bs beraktifitas,.tp yg msh sy belum mengerti apakah sy harus di op. lg?? sy sdh 2x di op. katub mitral dan skrg pake klep dari bio..sy berharap sy akan sehat terus dan ga perlu op. lg..oya tolong diajarin dong cara menghitung dosis simarc?? sy skrg minum sehari 2 tablet dan gusi sy sering berdarah..makasih pak

    Hallo Mbak Ana,
    Wah…berarti mbak itu adalah “senior” saya dalam hal pasien jantung….hehehe….Salam kenal juga ya mbak…

    Klep biologis itu memang untuk wanita muda yang masih punya prospek atau rencana untuk punya bayi lagi.
    Cuman klep biologis dari saya baca-baca di internet, memang daya tahannya tidak sekuat klep mekanis (artificial) yang tahan
    seumur hidup, tapi kalau klep biologis biasanya tahan 8-10 tahun. Setelah itu ya harus dioperasi lagi dan diganti lagi
    klepnya. Tapi kalau program “making baby” sudah selesai, saya sarankan kalau dioperasi lagi ya minta klep artificial saja
    seperti klep saya yang terbuat dari stainless steel…

    Cara menghitung dosis Simarc adalah dengan test yang disebut “Pro trombine test” (PTT). Nah dari PTT ini nantinya akan
    dihitung INR (International Normalized Ratio) sebagai ukuran keenceran darah. Nilai INR untuk orang normal (sehat) antara
    0,9 – 1,3 tapi kalau untuk orang sakit jantung antara 2,0 – 3,0.

    Kok yang saya ingat klep biologis tidak perlu obat pengencer darah (Simarc) ya mbak ?

    Gini aja, mbak Ana datang aja ke RSJHK dan minta test darah untuk mengukur INR. Misalnya INR hasil test = 2,30. Maka
    pakai dosis Simarc sehari 1 tablet selama seminggu, dan minggu depan test lagi, ukur lagi INR nya, jadi berapa ?
    Misalnya jadi 2,5. Berarti setiap hari tidak perlu minum 1 tablet terus, tapi ada 1 atau 2 hari yang dosisnya cukup setengah tablet saja.

    Gini deh, kalau mbak Ana masih bingung nanti saya beri tahu no hp saya. Kayaknya lebih mudah kalau saya menerangkannya lewat telpon mbak…

    Salam….tetap sehat ya….

    Reply

  5. yatik
    Jan 28, 2012 @ 13:22:52

    siang pak,saya penin nanya kalau inr terlalu tinggi gmn krn ayah saya jg hbs ganti klep jantung mhn sarannya

    Mbak Yatik,
    Kalau bapaknya mbak Yatik gantinya klep mekanis yang terbuat dari stainless steel dan merk-nya St.Jude Medical, maka seumur hidup beliau harus minum obat pengencer darah yang bernama Simarc 2 (di Amerika disebut “Warfarin”)..

    Nah, seharusnya ukuran kekentalan darah yang dihitung dengan INR harus antara 2,00 – 2,50 (menurut internet : 2,00 – 3,00). Jadi INR di atas 3,00 sudah menunjukkan darah terlalu encer sehingga perlu diturunkan lagi. Agar INR antara 2,00 – 2,50 maka sesekali bapak harus test INR di rumah sakit jantung Harapan Kita (bila tinggal di Jakarta), atau di rumah sakit lain. Terus perlu diteliti per minggunya bila bapak diberi dosis 1 tablet per hari. Maksudnya, misalnya INR awal 2,30 yang diuji pada hari Senin pagi, terus bapak diberi dosis 1 tablet per hari, maka kalau Senin depan ditest lagi, berapa INR Senin depan ? Misalnya 3,00. Maka 3,00 minus 2,30 = 0,70, berarti setiap 1 tablet Simarc bapak INR nya naik 0,10. Nah kalau sudah INR 3,00 harus diturunkan lagi, misalnya dengan puasa tidak minum Simarc selama 2 hari, baru pada hari ke-3 nanti minum lagi. Senin depannya ditest lagi, berapa nilai INR-nya ?

    Soalnya kalau darah terlalu encer (INR > 3,00) untuk beberapa pasien akan menderita pendarahan lambung, seperti kasus saya sebelumnya.

    Itu aja sih mbak yang harus mbak dan bapak lakukan….

    Reply

  6. Kartika
    Feb 27, 2012 @ 15:05:41

    Salam kenal pak Triwahjono,
    Ibu saya baru saja menjalani operasi bypass tgl 13 Peb 2012, namun kenapa ya hingga saat ini detak jantungnya masih terasa cepat kadang lari….dan terlihat murung, makanpun susah, sekarang masih terbaring di ruang perawatan 2 RSJHK
    Mungkin pak Tri ada masukan soal ini karena saya coba cari di google malah ya ketemu wordpress nya bapak. Usia ibu saya saat ini 76 tahun.
    Mohon sharing dari bapak
    Terimakasih,
    Salam sehat selalu

    Mbak Kartika,
    Mmmm…kalau ibu operasi bypass-nya baru tanggal 13 Peb 2012 memang “masa kritis pikiran” belum lewat….biasanya pasien bypass itu merasa aman dan nyaman setelah sebulan pertama, berarti tunggu tanggal 13 Maret 2012 ini lah mbak….barangkali nanti Ibu pasti lebih optimis dan lebih ceria…

    Memang pasien ex bedah jantung apakah bypass (CABG) atau ganti klep, itu memang penyakitnya susah makan. Saya dulu susah makannya juga minta ampun. Terpaksa beli makanan dari luar, apa itu sop buntut, mie kuah (keduanya di resto Bidakara, di gedung yang berwarna hijau, masuk dari tukang koran), ayam kremes, sup ayam (keduanya ada di ayam goreng JFC, di seberang UGD), atau bakso Malang (ada bakso Oasis Malang di seberang Pavilyun Sukarman). Terus untuk mempercepat penyembuhan luka, saya dulu oleh suster diminta makan banyak protein, jadi saya dulu sehari makan 6 putih telur rebus (kuningnya dibuang).

    Kalau terlihat murung ya mungkin karena beliau makannya susah, jadi terlihat agak bete. Tapi begitu beliau makannya agak mudah, pasti deh agak ceria. Mudah-mudahan di usia Ibu yang 76 tahun tidak disertai dengan darah tinggi atau gula yang tinggi. Kalau normal-normal saja, saya yakin tanggal 13 Maret 2012 nanti Ibu sudah bisa keluar dari krisis pikiran, soalnya krisis medis kan begitu keluar dari ICU sudah dianggap “lulus”….

    Mengenai detak jantung yang masih gak beraturan, memang begitu penyakitnya pasien ex bedah jantung mbak. Saya dulu diberi pil Cordaron/Thyarit (pil dibungkus plastik biru, keluaran Fahrenheit kalau tidak salah) oleh dokter supaya detak jantungnya bisa teratur. Memang untuk detak jantung teratur juga tidak mudah, perlu beberapa bulan setelah teratur 100%. Saya saja sampai bulan ke-10 detak jantung masih suka ilang (karena beberapa obat emang sudah tidak diberikan oleh dokter jantung saya alias “sudah disapih”). Dan sejak bulan ke-10 baru detak jantungnya teratur banget seperti orang sehat saja….

    Jadi sabar dan ikhlas, adalah kunci bagi kesembuhan Ibu mbak…..saya doa’kan semoga Ibu bertambah sehat. Selasa pagi ini saya seharian di RSJHK kok. Saya bawa backpack hitam, merk Jansport….itulah saya…hehehe

    Reply

    • Kartika
      Mar 06, 2012 @ 13:32:58

      Pak Tri,
      Maaf saya baru buka email sekarang jadi terlambat untuk bisa ketemu bapak di RSJHK.
      Saat ini kondisi ibu saya masih sangat murung seperti depresi dan rencana tanggal 15 maret nanti akan dilakukan tindakan ablasi, karena irama jantung yang kadang tinggi hingga 150 detak per menit
      Mohon masukan dari bapak kira2 apa perlu di ablasi?
      Terimakasih atas sharingnya

      Wassalam,
      Kartika

      Mbak Kartika,
      Kalau dari yang saya baca tentang Teknik Ablasi, tujuannya sangat baik, yaitu “memotret” jantung dari sudut 3 dimensi sehingga dapat diketahui area jantung nama (bilik kiri, bilik kanan, serambi kiri, serambi kanan) yang bergerak terlalu cepat dibanding yang lainnya sehingga irama jantung ibu bisa 150 detak per menit begitu. Memang kalau detaknya sangat tinggi, otomatis ibu akan merasa kurang nyaman (sama dengan kurang nyamannya saya karena suara klep yang sangat keras)…
      Tapi saya dengar satu-satunya rumah sakit yang mempunyai 2 mesin ablasi adalah RS Jantung Binawaluya yang letaknya di seberang Kampung Rambutan itu. Apakah RSJHK juga mempunyai mesin ablasi ??
      Jadi mbak, saya support sepenuhnya bila ibu mau dilakukan ablasi….karena setelah itu tidak diperlukan lagi obat-obatan (untuk mengatur irama jantung), katanya…

      Reply

  7. novison
    Mar 01, 2012 @ 11:22:44

    salam kenal saya novison.
    pasca operasi klep nov 2007, sekarang saya mulai merasakan kembali detak jantung yang tidak teratur. yang mau saya tanya apakah kita selalu haru makan obat cordarone

    Mas Novison,
    Saya menggunakan Cordarone hanya 6 bulan, yaitu sejak operasi sampai 6 bulan setelah operasi. Efek negatif Cordarone banyak ditulis orang lain di internet : pandangan kabur, kulit sensitif terhadap matahari, dsb. Makanya sejak 4 bulan setelah operasi, dokter saya mengurangi dosis Cordarone menjadi separuh. Dan 6 bulan setelah operasi dokter saya malah sudah menyapih (menghentikan) Cordarone itu…

    Jadi kalau sekarang bapak detak jantungnya gak teratur, saya sarankan bersikap tenang aja, banyak olahraga : jalan kaki, sepedaan, atau berenang, dan perbanyak dzikir (bila anda muslim) atau kegiatan sejenis, yoga (kalau bisa)…..pasti nanti apa yang terjadi pada saya yaitu detak jantung jadi teratur dengan sendirinya….juga terjadi pada Bapak…

    Reply

  8. aliaty
    Apr 23, 2012 @ 19:15:03

    bp. Tri.salam kenal. Saya Aliaty. Kebetulan 2 mgg lagi suami saya mau operasi Bentall procedure seperti Bapak. Boleh saya minta nomor telepon Bapak karena saya ingin tahu lebih jelas mengenai operasi ini. Terima kasih.

    Mbak Aliaty,
    Boleh kok, nanti saya kirim langsung ke emailnya mbak. Selain itu, mohon di-approve ya mbak, supaya lebih mudah ngobrolnya. Tidak ada yang perlu ditakutkan kok mbak Bentall procedure ini. Salam buat mbak Aliaty dan suaminya

    Reply

  9. aliaty
    Apr 24, 2012 @ 08:12:05

    terima kasih sdh direply.tp td saya cek email blm ada no telp bapak. Mgkn blm dikrm ya atau mgkn saya yg salah. Maklum lah saya ini agak gaptek soal komputer. Kl tdk keberatan bisa ngak bapak sms saja nomor teleponnya ke no saya 021 33xxxxxxx.Nanti biar bisa saya hubungi bapak langsung. Tks dari Aliaty.

    Mbak Aliaty,
    Sudah sambung kok. Jadi nanti kita bisa ngobrol tentang apa yang akan dialami oleh suami mbak waktu operasi Bentall Procedure…
    Ok sampai nanti…

    Reply

  10. Joko Rurianto
    Jul 02, 2012 @ 10:49:24

    Dear pak Tri ysh,

    Saya Joko Rur (25 tahun), Mohon maaf pak, mau bertanya.. ^ ^

    Ayah saya, (kelahiran 1959, asal cepu, Jawa timur) sering berkeringat di badan nya, dan bagian kaki nya agak membesar, kemudian setelah diperiksakan di RSUD Kabupaten Bojonegoro, dan dilakukan pemeriksaan berkali2 beliau divonis menderita gangguan klep jantung, Untuk kondisi jantung nya sendiri beliau masih bagus pak menurut team dari RSUD Bojonegoro, namun klep nya saja yang agak bermasalah, diputuskan oleh team RSUD Bojonegoro untuk dilakukan operasi klep jantung nya di RS Jantung Harapan kita.

    Ayah saya PNS, golongan IV, insyaalloh kami akan menggunakan Askes dalam proses operasi nanti.

    Hari Senin depan (09 Juli 2012) kami akan melakukan pemeriksaan di RS Jantung Harapan kita. Saya sudah menelfon pihak RS Jantung harapan kita, dan menurut pihak RS, harus dilakukan pengecekan dulu di bagian poliknik umum, untuk selanjutnya di periksa lebih mendalam gangguan yang ada.

    Nah saya kan masih newbi pak ini, jadi masih belum punya pengalaman sama sekali pak, tentang proses operasi nya, pemeriksaan nya, proses pembayaran, dll

    Menurut pak Tri, bagaimana y pak baik nya, proses2 nya, apa saja kah yang harus saya siapkan, dll

    Sekali lagi mohon maaf dan terimakasih y pak untuk waktu luang nya membalas pertanyaan saya ini.

    Reply

  11. tutik mawarni
    Jul 03, 2012 @ 11:55:29

    slm knl,p.tri sy prnh op klep aorta,24/2/2011 ,tp msh srng gak nym krn klik2 ,terll keras apa pak tri pernah ngalm itu?

    Mbak Tutik,
    Iya mbak…saya juga mengalami bunyi klep yang agak keras…ya anggap saja jantung kita ada jam Rolex-nya. Asal minum pil pengencer darahnya gak ketinggalan, pasti aman kok mbak…
    Pasien klep jantung ada yang usianya bertambah 15-20 tahun mbak, jadi ya optimis aja dan tanpa beban….toh ini “hidup kedua” kita….yang perlu kita syukuri mbak…

    Reply

  12. tanty
    Aug 14, 2012 @ 13:52:01

    met siang pak, seneng rasanya bisa membaca tulisan bapak yang menyadarkan saya bahwa penyakit ini bukan hanya saya saja yang mengalaminya.bln ini ulang tahun k 3bln hidup ke 2 saya.o, iya pak bln kmrn inr saya sempat 0,5 karena saya minum symac cmn hari senin&kamis 11/2 tablet saya salah baca resep hehehehe. hal ini yg menyebabkan saya msh sesak napas, tidur ga nyaman, detak jantung ga teratur kadang masih kesemutan d tangan kiri, pusing.pak saya boleh d ajarin ngitung rumusan symac kata dokter sih inr ideal saya 2.5 makasih sebelumnya yah pak 🙂

    Tanty,
    Saya sudah add Tanty…tolong di-approve ya…

    Idealnya INR untuk pasien jantung adalah antara 2.0 – 2.5…..tetapi saya baca di Internet idealnya INR pasien jantung antara 2.0 – 3.0….berarti ini kira-kira 2 kali lipat dari INR orang normal yang antara 0.9 – 1.3 Dengan kata lain, kita-kita ini pasien jantung, darahnya lebih encer 2 kali lipat dibandingkan dengan orang normal…

    Kalau baru 3 bulan operasi jantungnya, memang masih banyak masalah kok. Seperti yang umumnya terjadi dari cerita-cerita waktu kontrol di rumah sakit : detak jantung tidak teratur, sesak nafas, tangan kesemutan, pusing, membaca koran belum bisa, dan sebagainya. Hampir semua pasien jantung ex operasi yang baru 3 bulan berjalan seperti itu. Saya dulu waktu 3 bulan habis operasi, terus detak jantung tidak teratur (polanya 7-1, 5-1, 3-1, bahkan 1-1.. jadi Tik..Dug (mati)…Tik..Dug…gitu…malah saking paniknya saya masuk lagi ke UGD RS Jantung Harapan Kita…ternyata setelah 4 jam di sana, jantung saya tidak apa-apa, akhirnya saya pulang lagi….tapi rekening UGD-nya Rp 4 juta, untung dibayarin sama Askes… Beberapa pasien yang ketemu di UGD waktu itu setelah 7 bulan atau 8 bulan setelah operasi, mereka saya tanya, juga tidak mengeluh apa-apa…alias semua baik-baik saja..

    Kuncinya, minum obat sesuai anjuran dokter. Makan yang bergizi dan sehat bagi jantung. Olahraga juga harus, mau sepedaan, mau aerobik (jalan kaki, senam, BL), atau berenang juga tidak apa-apa kok, malahan bagus buat jantung. Memang Tanty operasi jantungnya apa : CABG (by-pass) atau Ganti Klep jantung seperti saya ?

    INR itu dihitung dari 2 macam Protrombin Test (test pembekuan darah) yang dilaksanakan di Laboratorium Klinik yang canggih. Nah, dari 2 nilai Protrombn Test itu dibentuklah angka INR sebagai angka ukuran keenceran darah. Untuk setiap orang, sensitivitas terhadap obat jantung itu berbeda. Saya sendiri, awalnya saya sangat sensitif dengan pil Simarc, artinya minum dosis yang kecil saja nilai INR saya sudah membubung tinggi. Jadi gini misalnya di awal minggu jadi di hari Senin pagi Tanty test INR hasilnya 2.0. Lalu di hari Selasa, Rabu, Kamis dan seterusnya sampai minggu malam Tanty minum terus itu obat pengencer darahnya. Hari Senin pagi seminggu kemudian Tanty test lagi INR, berapa nilai INR-nya ? Misalnya 3.0. Berarti dalam 7 hari Tanty INR-nya naik sebesar 3.0 – 2.0 = 1.0. Jadi 1 dosis INR per hari untuk Tanty menaikkan INR sebesar 1.0 / 7 = 0.14. Gitu caranya Tanty…

    Reply

  13. tanty
    Aug 17, 2012 @ 09:20:37

    thxs yah pak u/ infonya walaupun masih agak bingung u/ ngitung inr nya :). pas kmrn saya test inr udah mendingan pak 1.19 tapi tetap aja kurang ideal 😦

    pas kmrn saya mau d ganti klep jantung tapi pas di buka tyt masi bisa d reparasi sama nambal yg bocor pak.selain klep jantung saya bermasalah saya juga mengalami asd sekundum mulai bayi tapi baru ketahuan tahun kmrn saat usia saya 30thn.

    maaf pak u/ makanannya ada ngga pantangan dan boleh d beri contoh u/ makanan yg sehat bagi jantung.

    o, iya pak apakah pada saat bpk beraktifitas seperti bekerja, olahraga dll bpk tdk mengalami keluhan? dan apakah saat ini detak jantung bpk sdh normal? thxs yah pak u/ jawabannya

    Mbak Tanty,
    Jika INR mbak sekarang 1.19, maka cara mengatasinya agar INR antara 2.0-2.5 adalah dengan meminum pil Simarc 1 pil sehari. Nanti seminggu kemudian harus dicek lagi berapa nilai INR-nya. Katakanlah seminggu kemudian nilai INR-nya 2.0. Maka bisa diambil kesimpulan bahwa minum 1 pil Simarc menaikkan INR sebanyak = (2.0 – 1.19) / 7 = 0.81/7 = 0.12. Kira-kira seperti itu perhitungannya mbak Tanty..

    Oh berarti mbak Tanty operasi-nya hanya menambal kebocoran jantung (ASD Sekundum), dan mereparasi klep jantung…ya berarti operasi yang “ringan”…dibandingkan dengan Bental Procedure yang saya jalani yang mengganti pembuluh darah aorta dan mengganti klep aorta dengan klep artifisial terbuat dari stainless steel…

    Makanan sehat untuk pasien jantung sebenarnya cukup umum mbak kriterianya. Jadi makanan yang menyebabkan darah menjadi kental seperti daun-daun hijau (bayam, kangkung, brocoli) perlu dikurangi, sebaiknya perbanyak makan ikan-ikanan terutama yang mengandung Omega-3 (ikan kembung, dsb). Lalu makanan yang menyebabkan kolesterol dan asam urat naik juga harus dikurangi atau dibatasi, yaitu makanan yang biasa saya singkat sebagai BENJOL (Bayam, Emping, Nangka, Jeroan, Otak, Lemak)….

    Selain itu, secara periodik misalnya sebulan sekali atau dua bulan sekali, mbak harus melakukan uji Lab darah untuk mengetahui apakah gula darah normal, kolesterol normal, asam urat normal, dan Hb. Jika semuanya normal, maka tidak ada hal-hal yang perlu dikhawatirkan mbak. Oh ya, tekanan darah juga harus normal, sekitar 120/80. Selain itu INR juga antara 2.0-2.5. Kalau semua indikator ini normal, maka tubuh mbak baik-baik saja dan mbak boleh makan sekenyangnya, tanpa milih-milih…

    Sekarang, 1,5 tahun setelah operasi, saya bisa melakukan kegiatan apa saja persis sebelum saya operasi. Detak jantung saya juga sudah normal dan berdetak dengan teratur kok mbak…Jadi optimis aja…

    Reply

  14. rina
    Nov 26, 2012 @ 13:19:18

    Assalamu’alaikum pak Tri, salam kenal
    sy baru sadar bahwa teman seperjuangan saya banyak, saya juga peminum simarc 2 seumur hidup, saya menjalani operasi di RSJHK bulan Desember 2008, sebelum operasi kondisi saya sangat buruk, tapi alhamdulillah setelah operasi saya sudah bisa beraktifitas seperti biasa, modal saya haanya semangat dan pasrah pada Allah swt, mungkin dengan saya ikut bergabung di sini bisa menambah motivasi khususnya diri saya dalam menjalani hidup, walaupun ada “kekurangan” di dalam diri kita, oh ya pak tri usia saya 43 tahun dan mempunyai 4 orang putra. yang penting “SEMANGAT!” tidak usah terlalu pusing dengan INR……ENJOY AJA…….

    Mbak Rina,
    Terima kasih sudah mau share di sini mbak….
    Wah…perjuangan mbak dan ketetapan hati untuk menjalani hidup justru setelah operasi.
    Itu bisa menginspirasi saya atau penderita jantung lainnya yang habis operasi lho mbak.
    Saya juga merasa, kalau setelah operasi ini walaupun detak jantung saya sekarang bunyinya sangat kencang….antara bunyi Jam Rolex dengan Bass Polytron….tapi saya senang karena tidak ada masalah sesak nafas, hilang nafas, atau ngos-ngosan sekarang ini…
    Iya mbak….lama-lama istilah Simarc dan INR tidak menakutkan kita lagi….hehe

    Reply

  15. Gunawan
    Jan 17, 2013 @ 09:32:34

    Salam kenal Pak Tri,
    Kemarin tgl 16 Jan 2013, orang tua saya gagal menjalani operasi cateteris/ pemasangan ring lewat selangkangan atau kaki. Karena ada penyumbatan di 4 titik pembuluh darah, sehingga keputusan akhir pihak RSJHK bapak saya harus dioperasi bedah jantung/ by pass.Yang ingin saya tanyakan adalah tips apa yang harus diperoleh oleh bapa saya dalam menghadapi operasi by pass nantinya( belum dijadwal utk op by pass), selain pasrah dan berdo’a. Dan apa yg harus di lakukan bapak saya pasca operasi tersebut ( mudah2an ga ada kendala apapun) sementara ini bapa saya di tangani oleh dr. Yoga (RSJ Harapan Kita). Dan sekarang masih di rawat di RSJHK. Mudah2an Pak Tri bisa kasih masukan …. Terimakasih.

    Mas Gunawan,
    Persiapan operasi by-pass pada prinsipnya seperti persiapan operasi jantung lainnya, bahkan sama persis seperti persiapan yang saya lakukan. Jadi Bapaknya mas Gunawan harus dibersihkan plak-plak di gigi beliau dibuktikan dengan dokter gigi (bisa dokter gigi langganan, atau dokter gigi di rumah sakit tertentu, tapi setelah “bersih” dokter gigi yang mengerjakan pembersihan plak Bapak harus memberikan semacam surat keterangan sudah bebas plak), lalu di-konfirmasikan di drg. Dessy Pontoh di ruang dokter gigi RSJHK (letaknya di sebelah depan/barat dari ruang Poli yang banyak orangnya itu).

    Selain itu, juga harus bebas penyakit THT (Telinga, Hidung dan Tenggorokan). Saya waktu itu ketemu dengan dokter THT yang berkantor di Rumah Sakit Ibu dan Anak Harapan Kita (ada di pavilyun depan, di sebelahnya parkiran motor waktu kita baru masuk RSJHK dari arah depan). Begitu juga, jika dokter THT sudah memutuskan Bapak “clear” dari penyakit THT, maka dokter THT juga harus memberikan semacam surat keterangan “bersih dari penyakit THT” kepada Bapaknya mas Gunawan.

    Setelah drg. Dessy Pontoh memberi surat keterangan bersih Plak, bersama dengan surat keterangan bersih penyakit THT, maka surat2 itu diberikan kepada dokter jantung yang merawat Bapaknya mas Gunawan (saya dulu memberikannya kepada dokter jantung yang merawat saya, yaitu dr. Ario Soeryo). Nanti dokter jantung akan menelpon ruang operasi untuk mendapat persetujuan booking tanggal operasinya.

    Operasi by-pass itu operasi yang ringan saja mas, paling 6 jam selesai (kalau operasi Bentall Procedure yang saya alami memakan waktu 11,5 jam). Dalam waktu 1 bulan setelah operasi, pasti Bapaknya mas Gunawan sudah segar kembali.

    Reply

  16. hendri
    Jan 28, 2013 @ 13:39:54

    Salam kenal pak Tri,
    Kakak saya mempunyai kelainan katup jantung bawaan dan sudah menjalani operasi pemasangan katup sintetis di malaysia kurang lebih 10 tahun yang lalu. Pasca operasi kondisi kesehatan kakak saya cukup baik dan kami sekeluarga cukup senang dengan hasil tersebut, karena sebelum operasi kondisi kakak saya sempat koma beberapa hari.
    Kakak kemudian mendapatkan obat coumadin (warfarin) untuk menjaga kekentalan darah-nya. Beberapa tahun setelah operasi dan minum obat tersebut tidak ada keluhan. Namun 2 tahun belakangan kakak sy sering (tiap hari) batuk-batuk dan merasa ada lendir (cukup banyak) di-kerongkongan sehingga harus dikeluarkan. Kadang-kadang juga disertai batuk dengan darah.
    hal ini sudah di konsultasikan ke dokter jantung (yg operasi), namun dokter tersebut mengatakan blm ada kejadian batuk-batuk maupun lendir, dan malah mengatakan karena kebiasaan kakak sy.

    Mungkin ada yang pernah mendengar atau pengalaman dengan hal ini, mohon bantuan info-nya atau boleh di-share kepada sy.

    Terima Kasih. Semoga kita selalu sehat dan dalam lindungan Tuhan.

    Salam,
    Hendri

    Mas Hendri,
    Berdasarkan pengamatan saya di ruang perawatan jantung RSJHK, memang banyak pasien jantung yang di kerongkongannya terdapat riak (mucus). Malah sehabis operasi, petugas rehabilitasi RSJHK memberi pelatihan kepada pasien tentang “cara batuk yang baik dan benar bagi pasien jantung”…tujuannya agar riak (mucus) bisa keluar dari rongga dada dan pernafasanpun jadi lega.

    Waktu 10 tahun memang waktu yang lama untuk diamati, jadi selama 8 tahun awal pemakain Coumadin/Warfarin/Simarc gak bermasalah bagi kakak anda, jadi dugaan saya dalam 2 tahun terakhir telah terjadi perkembangan lain di jantung atau paru-paru kakak anda. Coba saja diperiksakan ke RSJHK apa yang salah dengan kesehatan jantung kakak anda. Setahu saya kalau di dada ada riak (mucus), maka harus diberikan terapi pemanasan di daerah dada sehingga riak (mucus)nya cair, baru mudah buat bernafas…

    Reply

  17. adi
    Jun 12, 2013 @ 21:48:01

    maaf saya mau menanyakan sebelum melakukan operasi mohon apakah bisa diberikan nama dokter jantung untuk pertama kali konsul di harapan kita pak, istri saya mengalami perdarahan vaginal dan sempat mendapatkan transfusi darah yang kemungkinan disebabkan oleh simarc2, isti saya mendapatkan simarc namun belum tahu DMD nya, saat istri saya diagnosanya Mitral Regurgitasi Mild-Moderate, dan disarankan repair, cuma banyak tahu info terkait dengan hal tersebut, mohon infonya pak, sukses selalu pa tri, tks

    Mas Adi,
    Cara termudah sebenarnya isteri Mas Adi langsung ke UGD Harapan Kita aja, nanti kan ditunjuk dokter jantung pendamping isteri mas Adi.
    Kalau dokter jantung sebenarnya semua bagus, tergantung isteri Mas Adi bisa ke RSJ Harapan Kita-nya hari apa. Kalau dokter jantung saya adalah dr. Ario Soeryo, Sp JP. Untuk konsultasi operasi saya sarankan ketemu langsung dengan dr. Maizul Anwar, Sp BJ.
    Mengenai DMD dari Simarc2, cara termudah adalah hari ini cek Kekentalan Darah isteri. Nilai INR (International Normalized Ratio) harus antara 2.00-3.00, karena lebih dari 3.00 ada resiko pendarahan lambung (bukan vaginal mestinya). Jadi kalau hari ini misalnya isteri mas Adi dicek INR-nya lebih dari 3.00, ya dosis INR-nya harus dikurangi. Kalau kurang dari 3.00, berarti pendarahannya bukan dari Simarc2.

    Oh ya, satu lagi info penting. Saya punya dokter jantung kedua, beliau ini lebih banyak memberikan pendapat tentang apa yang kita derita. Nama beliau adalah dr. Anwar Fachrudin, Sp JP, praktek beliau ada di RS Haji Pondok Gede (dari Cawang masuk tol Jagorawi, exit di Taman Mini, langsung ambil jalur paling kiri, masuk ke arah Pondok Gede, nanti RS Haji ada di sebelah kiri). Praktek beliau hanya di hari Selasa, Kamis, Sabtu, jam 17.00-19.00. Peralatan echo dsb sudah ada di RS Haji, jadi jangan khawatir dengan diagnosisnya nanti, mudah-mudahan tepat, begitu juga saran penanganannya.

    Mitral regurgitation sebenarnya mirip saya, hanya saya Aorta regurgitation.

    Good luck, mudah-mudahan sang isteri cepat segera tertangani.

    Reply

  18. adi
    Jun 14, 2013 @ 17:37:44

    pa tri apa ada email via japri, kebetulan istri saya juga sama dokternya dengan dokter jantung kedua bapak

    Mas Adi,
    Ada mas…email saya udah dikirim via Japri…

    Reply

  19. yovita
    Jun 15, 2013 @ 23:22:26

    selamat malam pa tri.. suami saya baru saja opersi ganti klep tgl 27 Mei kmrn .. sy masih bingung ttg wafarin pak.. tgl 14 kmrn suami tes INR 2.89 .. apakah dosis wafarin nya harus dikurangi .. terima ksih pa tri .. kalau bisa balasnya japri ajah ya ,, soalnya kalo disini bukanya lama banget ,,, terima ksih

    Mbak Yovita,
    INR suami mbak Yovita 2.89 itu masih ok mbak, mungkin dosis 1 tablet selama 3-4 hari masih oke.
    Tapi setelah itu sebaiknya dosisnya dikurangi jadi 1/2 tablet, 1 tablet, 1/2 tablet, 1 tablet…begitu sampai INR-nya sekitar 2.20, setelah itu baru rutin 1 tablet per hari lagi.
    Begitu mbak, cara saya dulu mengatur INR agar stabil antara 2.00 – 2.50 (sebenarnya standar internasional antara 2.00 – 3.00)…

    Reply

  20. cecep sofyan
    Dec 13, 2013 @ 16:28:39

    semoga sukses

    Makasih Kang Ecep…

    Reply

  21. d4ge
    Dec 29, 2013 @ 10:41:56

    Yth Pak Triwahjono,

    Mertua laki-laki saya mengalami peningkatan INR (8.1) 2 minggu paska operasi reparasi Mitral dan By Pass. Sekarang masih di Intermediate ward krn suspect pendarahan usus.

    Saya ingin mengetahui lebih banyak bagaimana tindakan rumah sakit waktu itu sehingga Bapak Triwahjono bisa melalui problem INR ini. Apakah saya bisa mengontak Bapak langsung?

    Terima kasih sebelumnya

    Salam.

    Mas Dadan,
    Saya hanya pasien jantung mas….bukan dokter…
    Jadi ya kalau Bapak sudah di intermediate ward, ya tunggu saja mas…
    Yang jelas yang saya rasakan, saya diinfus dengan cairan berwarna kuning, yang membuat tubuh saya bengkak, tujuannya supaya INR turun. Terus selang dimasukkan ke mulut dan “lambung” saya dibersihkan dan dicek pakai air putih, mungkin sehari 3-4 kali, kalau sudah “jernih” berarti pendarahan lambung sudah tidak ada, tapi juga harus dibuktikan dengan kotoran yang dikeluarkan. Kalau masih hitam seperti ter dan lengket, berarti ya masih harus tinggal di intermediate ward.
    Nanti kalau kondisi semuanya membaik, akan dipindah ke ruang perawatan. Terus akan direlease dari RS kalau dokter/suster sudah yakin tidak ada pendarahan lambung lagi.
    Begitu mas…
    Kalau berkomunikasi, ya lewat blog ini saja, supaya yang lain bisa memperoleh manfaat dengan membacanya mas…

    Reply

    • d4ge
      Dec 30, 2013 @ 12:53:05

      Yth Pak Triwahjono,

      Terima kasih atas informasinya. Jazakumullah.

      Saya barusan memperoleh informasi juga bahwa SGOT dan SGPT mertua saya tinggi sekali dan badannya kuning. Apakah dulu Bapak mengalami kenaikan SGOT dan SGPT juga?

      Salam
      Dadan

      Kang Dadan,
      Mungkin ayahanda mertua pernah menderita sakit lever ya kok SGOT dan SGPT nya tinggi ? Saya dulu waktu INR tinggi perasaan kulit saya juga jadi kuning beberapa saat setelah mendapat treatment, tetapi saya tidak tahu apakah SGOT dan SGPT juga tinggi.
      Tapi yang penting INR turun dulu sampai antara 2,00-2,00 Kang, setelah itu menurunkan SGOT dan SGPT jauh lebih mudah dengan obat.
      Yang penting tetap tenang dan jangan lupa berdoa untuk kesembuhan mertua….

      Reply

  22. Miftachul Choir
    Jan 12, 2014 @ 06:20:56

    Salam kenal Pak Tri, Assalamu’alaikum Wr. Wb

    Saya Mifta, Tanggal 17 Desember 2013 kemarin istri (28 tahun) saya menjalani operasi penggantian katup mitral yang rusak karena terinfeksi kuman, hasil operasi baik, dan sekarang istri saya sudah bisa beraktifitas ringan. Yang menjadi kendala saat ini adalah sulitnya mencapai INR 2.00 – 3.00, Dosis simarc 2 sudah dinaikkan menjadi 6mg (3 tablet), tiga hari kemudian cek INR di Prod** hasilnya 2.12, dosis tetap 6mg, kemudian 4 hari berikutnya cek INR lagi, tapi kali ini ditempat yang berbeda (Cari alternatif yang lebih murah, hehe.. ), dan hasilnya sangat mengagetkan saya yaitu 0.85, saya jadi ragu, ini yang salah Labnya atau memang itu hasil INR istri saya (Sampai saya berdebat dan komplain tidak percaya dengan hasil itu), Lab mana yang hasilnya lebih akurat???.

    Kemudian sejak 3 hari ini istri saja mengeluhkan nafas agak berat, dan pada kaki ada sedikit pembengkakan jika dipakai duduk terlalu lama. disarankan dokter diterapi dengan furosemid untuk mengeluarkan cairan berlebih dalah tubuh melalui air seni, dan minuman dibatasi 800 ml perhari, air seni harus ditampung untuk mengukur minuman yang boleh dikonsumsi perharinya (tidak boleh melebihi yang dikeluarkan melalui air seni).

    Mohon share pengalamannya bagi penderita senasib dan seperjuangan :-), bagaimana agar bisa meningkatkan INR secara efektif dan menghindari edema (Pembengkakan) yang mungkin bisa sering terjadi, Terima kasih.

    Mas Miftach,
    Memang setiap pasien lain-lain mas, kalau saya dengan diberi Simarc dosisnya 1 tablet per hari, langsung deh INR saya melejit ke 5.50 dan menyebabkan saya menderita pendarahan lambung. Tapi setelah 6 bulan atau setahun kemudian badan saya cukup kebal dengan Simarc jadi sehari minum 1 tablet (2 mg) sekarang ini sudah ok gak apa-apa….INR normal antara 2.00-3.00

    Ya kalau INR isteri tidak naik-naik disarankan untuk menaikkan dosis Simarc sehingga bisa dicapai INR antara 2.00-3.00 karena isteri kan pakai stainless steel ya mas katup mitralnya (soalnya kalau katup biologis kan tidak harus minum Simarc)…

    Kira-kira 9 bulan setelah saya dioperasi kaki kanan saya juga bengkak mas, terus karena waktu itu dokter saya 4 bulan ada di Australia, akhirnya saya minta second opinion ke dr. Anwar Fachrudin, Sp.JP di Rumah Sakit Haji Pondok Gede (praktek setiap hari Selasa, Kamis, Sabtu, jam 17.00-19.00), terus dokter Anwar sambil tersenyum minta saya beli stocking khusus untuk penderita jantung (saya diberi nomor telpon STOCKING VENOSA : 021-583-57627) lalu saya telpon dan ditawari 2 macam stocking yang 1 harganya 740 ribu dan yang 1 lagi harganya 570 ribu kalau gak salah, saya milih yang murah, 5 jam kemudian stockingnya diantar ke rumah dan dipas ke saya….stocking itu harus dipakai idealnya 8-10 jam sehari ketika melek (kalau tidur dicopot)..

    Kata dr. Anwar, obat kaki bengkak itu seperti mengobati wasir (ambeien), jadi saya diberi obat yaitu ARDIUM untuk mengurangi air di kaki, dan stockingnya itu berfungsi “membetulkan” pembuluh darah supaya tidak terlalu melebar. Satu obat lagi adalah obat anti rasa sakit, kalau tidak salah CEFADROXIL…..setelah 2 minggu saya pakai stocking (mestinya minimal dipakai selama 1 bulan, kata dr. Anwar), kaki kanan saya yang bengkakpun akhirnya sembuh…

    Kalau mas Miftah tinggal di Jakarta, sebaiknya berkonsultasi sendiri dengan dr. Anwar Fachrudin, Sp.JP. Terus mengapa INR di tempat yang murah hasilnya 0.85 ? Secara teoritis INR orang normal itu antara 0.9-1.3, jadi sebaiknya test INR-nya di RS Harapan Kita saja kalau Mas Miftah dan isteri tinggal di Jakarta, bayar sendiri biayanya hanya 40 ribu kok (barusan naik 45 ribu). Atau cek INR di rumah sakit Tipe A di tempat tinggal anda…

    Demikian mas, sekedar pengalaman saya…

    Reply

  23. Lukitawati salatun
    Jan 27, 2014 @ 16:20:48

    Pak Tri, trimakasih dah sharing ttg Inr…., saya lukitawati, 60 tahun, pasien dg. CRT ( Chardio Resynchronization Therapy ) baru tahun kedua. Setiap bulan saya harus periksa inr .., dg terapi Simarc2 ( pengencer darah ) hasil yg diharapkan 2-3…, Alhamdulillah cocok dg dosisnya…Saya awalnya mengalami Atrial Flutter.., setelah di Ablasi ternyata belom sembuh.., kemudian muncul Atrial Fibrilasi., hasilnya kurang baik kr. Ternyata saya punya kelainan bawaan ( anomali ), jadi ahirnya dipasanglah CRT. Sekarang saya dah mulai nyaman.., walau mula2 agak “shock” mentally n phisically secara ada alat yg ditanem didada kiri saya….Mudah2an cerita saya ini bisa berguna u temen2 lain yg mungkin mengalami….

    Mbak Lukitawati,
    Iya mbak berarti mbak sama dengan saya, cuman bedanya mbak ada alat yang ditanam di dadanya mbak, kalau saya ada “spare parts” berupa selang dari serat dacron diameter 3 cm dan katup jantung terbuat dari stainless steel yang ditanam di dada kiri saya mbak….
    Tetap semangat dan semoga semuanya berjalan lancar, dan kita bisa menjalani hidup ini dengan semangat dan tetap optimis…

    Sehat selalu mbak !

    Reply

  24. Lukitawati salatun
    Jan 27, 2014 @ 16:25:32

    Saya harus tambahkan, dosis yg saya minum Simarc2 satu setengah tablet sekali sehari kecuali Senin dan Kemis 2 tablet…, hasilnya bagus ( antara 2-3 )

    Mbak Luki,
    Ya kalau INR mbak bisa bagus, bukankah itu yang dicari mbak ?
    Selamat ya….

    INR saya malah kadang-kadang terlalu kecil sekarang, bila dosis Simarc2 hanya 1 tablet sehari, yaitu kadang INR di bawah 2.

    Reply

  25. mahirah
    Feb 05, 2014 @ 21:42:59

    Assalamu`alaikum.
    Ayah saya mengalami penyempitan pembuluh darah lebih dari 8 titik dan disarankan dibypass. Saya berobat ke dokter jantung RSUD dan beliau mengatakan bahwa jika ingin dibypass maka seluruh tubuh dalam kondisi bagus, dan disarankan utuk memeriksa ke dokter THT.
    Kedokter THT dinyatakan dalam keadaan baik.
    Sedangkan di dokter gigi ternyata plak digigi ayah saya sangat tebal, 2 gigi harus dicabut dan lebih dari 5 gigi berlubang.
    Yg saya tanyakan adalah apakah mas tri juga melakukan tindakan medis harus MEMBERSIHKAN PLAK, MENCABUT GIGI rusak dan MENAMBAL GIGI BERLUBANG. jika iya berarti ayah saya akan mengalami prosedur medis gigi yg agak lama sebelum dibypass.
    Terimakasih tas jawabannya.

    Mahirah,
    Jawabannya adalah “Iya”.
    Jadi ayah anda harus menjalani test THT dulu sampai dinyatakan bersih penyakit THT oleh seorang dokter THT, dan test GIGI sampai dinyatakan bersih penyakit gigi oleh seorang dokter GIGI. Khusus untuk test GIGI juga harus di-endorse (disetujui yang terakhir kali) oleh dokter di rumah sakit, kalau di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita harus di-endorse oleh drg. Desi Pontoh.

    Mengapa THT dan GIGI harus bersih sebelum dioperasi ? Karena kalau ada penyakit THT atau penyakit GIGI maka akan bisa menular penyakitnya atau bisa menyebabkan infeksi di bekas operasi jantung by-pass di dada ayahanda anda. Makanya harus clear dulu, kalau gigi ya sebaiknya gigi berlubang harus dicabut semuanya, semua plak harus dibersihkan. Memang sangat capai dan menjengkelkan, saya dulu saja perlu 1 1/2 bulan hanya untuk mengurus pembersihan gigi, untung ada dokter gigi kantor yang mau menolong (baca cerita saya dari Bab 1 sampai Bab terakhir, kalau gak salah saya juga cerita).

    Demikian mbak Mahirah yang bisa saya sampaikan. Tetap semangat dan tetap optimis untuk ayahanda anda. Masalah gigi yang sudah dicabut, gak apa-apa, nanti setelah operasi bisa dibuatkan “protesa” atau gigi palsu, paling 1-2 hari selesai dengan biaya gak sampai 1 juta rupiah atas dan bawah dan ayahanda anda akan kembali ganteng….dan sehat..

    Reply

  26. ida
    Mar 06, 2014 @ 11:44:04

    Salam kenal Pak Tri, Assalamu’alaikum Wr. Wb

    Saya ida, umur saya 33 tahun,Tanggal 16 Juli 2013 kemarin saya menjalani operasi perbaikan katup mitral dan katup trikuspid yang rusak (bocor/ regurgitasi) karena terinfeksi kuman, hasil operasi munjukkan fungsi LV baik 55% dan fungsi RV menurun, INR saya setelah minum simrc 2 selama satu minggu 3,33 dan sekarang saya sudah bisa beraktifitas ringan dan tidak perlu minum simarc lagi dan setelah 3 bulan dioprasi, saya tetap kontrol di RS tempat saya tinggal (luar jakarta). dokter mererepkan clopidorel 1 kali sehari . Yang menjadi keluhan saya saat ini adalah saya sering merasa kesemutan dan pegal pada tangan dan kaki kanan saya, saya juga sering merasa nyeri pada dada,punggung kiri,leher dan kepala. yang ingin saya tanyakan adalah apakah saya harus tetap menum simarc
    atau bagaimana??.

    Mohon share pengalamannya bagi penderita senasib dan seperjuangan :-), apakah dengan klopidogrel perlu tes PTT/ INR, Terima kasih.

    Mbak Ida,
    Kalau saya tidak salah dari penjelasan mbak, ada 2 katup di jantung mbak yang direparasi yaitu katup mitral dan katup trikuspid ya. Karena istilah “direparasi” maka berarti tidak diganti dengan katup biologis dan atau katup buatan. Mungkin maksud dokter memberi resep 1 tablet Simarc per hari adalah untuk mempermudah kerja kedua katup yang baru direparasi lagi itu, dan terbukti performance-nya cukup baik, LV 55% dan RV agak menurun, tetapi itu normal mengingat mbak baru dioperasi.

    Yang saya tidak atau belum mengerti adalah pemberian 1 tablet clopidogrel bisulfate (Plafix) setiap harinya. Katanya untuk antiplatelet, mungkin untuk memperbesar pembuluh darah dan supaya peredaran darah lebih lancar. Mungkin perlu ditanya ke dokter jantung mbak lagi apa maksud beliau, kalau perlu minta second opinion.
    Tapi kalau ada rasa nyeri di lengan dan tangan setelah minum Clopidogrel, itu memang side effect yang tercatat dengan Clopidogrel ini seperti yang terlihat di link berikut : http://www.rxlist.com/plavix-drug.htm

    Pesan saya, mbak bisa nanya ke dokter kedua (untuk second opinion) sebaiknya obat apa yang bisa diberikan ke mbak setelah mengalami reparasi 2 katup, trikuspid dan mitral, bila obat yang sekarang (Clopidogrel) mempunyai side effect yang mengganggu mbak. Tapi menurut pengalaman saya, sampai dengan 6 bulan setelah operasi, pasti banyak sekali keluhan yang ada, tetapi nanti setelah 6 bulan dan seterusnya biasanya satu demi satu keluhan akan hilang kok mbak, dan mbak akan normal seperti sediakala.

    Reply

  27. yudi
    Mar 11, 2014 @ 20:07:18

    Assalamu’alaikum pak tri
    Kenalkan nama saya yudi. Bapak saya melakukan operasi pasang ring sekitar setahun yang lalu di husada utama surabaya, yg dikeluhkan sampai saat ini, klo batuk sering keluar darah, alhamdulillah untuk yg lainnya gak ada masalah, kira2 apa ada hubungannya dengan inr yg terlalu tinggi, sebelumnya sya ucapkan terima kasih

    Mas Yudi,
    Apa obat yang diresepkan oleh dokter anda ke anda ?
    Mungkin jenis obat tertentu akan mentrigger batuk, batuk yang mengeluarkan darah.
    Tapi darah yang keluar bisa juga karena INR yang terlalu tinggi (di atas 3.00)…
    Begitu mas..

    Reply

    • Ayu
      Mar 28, 2014 @ 22:51:37

      Aku operasi replace Katup Mitral tahun 2010 di harapan kita , setelah operasi keadaan jauhhh lebih Baik.. Yg dulu kurus sekarang sudah agak gemukan. Biasanya makan simarc 2 tablet setiap hari.. Cuma beberapa minggu ini jelek bgt hasil INR nya 1,3 dan Tensi juga diatas 140 terus ( biasanya 110an ) , badan gampang lelah dan terasa sesak. Ditambah dosis 3tablet/hari tidak terlalu pengaruh, skrg malah ditambah 4tablet/hari. Aku minum 4 macam obat Simarc , bisoprol, ramipril dan lasix(furosemide), oh ya Mas, punya info katup metal kita ini bisa tahan brp lama yaa.. Hehehee penasaran sampe skrg.

      Ayu,
      Saya obatnya saya dengan Ayu, kecuali yang Lasix (Furosemide) sudah lama tidak saya pakai karena itu menyebabkan pengin kebelet kencing terus, padahal saya harus menaklukkan buasnya lalu lintas Jakarta…hehe..
      Kondisi yang Ayu alami yaitu sering capek dan lelah, saya juga baru-baru ini ngalamin. Menurut saya, itu karena Ayu gak teratur makannya dan istirahat juga tidak tenang saja, dan kurang olahraga. Kalau makan teratur dan sering olahraga, pasti kondisi itu tidak akan terjadi.
      Ramipril saya menyebabkan batuk-batuk dan saya menghentikan Ramipril-nya atas inisiatif sendiri.
      Jumat kemarin saya lapor ke dokter jantung saya waktu kontrol, akhirnya Ramipril saya diganti dengan Vasaltran 80 mg diberikan 2 x sehari (saya cuman minum 1 x sehari) dan sekarang sudah merasa baikan kok.
      Secara teori dan secara logika, katup mitral akan bertahap selamanya, selama Ayu rajin minum obat dan rajin cek darah ke lab : inr, kolesterol, asam urat. Kalau semuanya bagus, katup mitral akan bertahan selamanya kok…

      Reply

      • Ayu
        Mar 28, 2014 @ 22:54:08

        Sebagia tambahan , aku udh sebulan ini seminggu sekali cek Inr dan kontrol ke Dr.

        Ayu,
        Memang kalau ada yang sedikit aneh dengan inr dan sebagainya, kita jadi sering kontrol ke dokter jantung, maksudnya ya untuk meneliti aja. Saya juga begitu kok, that’s normal…

  28. Edi Gunawan
    Jul 31, 2014 @ 23:03:20

    Salam Mbak Rika !
    Saya sudah sakit sejak th 2000sampai saat ini belum juga ada kesembuhan, darah saya kental sekali bahkan waktu dibekam darah yang keluarpun seperti agar agar atau cincau.mohon pencerahannya ya mbakTerima Kasih.

    Reply

  29. lea
    Aug 20, 2014 @ 11:39:14

    Pak Try, salam kenal, saya Lea sudah operasi repair katup mitral bulan May 14, sekarang sudah melewati 3 bulan. Mau tanya , saya cek terakhir inr tgl 15 Aug turun menjadi 1,4 . Saya diharuskan minum obat simac2, 2 butir perhari, bulan lalu INR saya 2,4 jadi oleh dokter dosis diturunkan senin, kamis 2 butir, lainnya 1,5 butir. Karena saya hanya repair katup, apakah saya boleh tdk makan simac2 lagi setelah 3 bulan, atau tetap hrs makan simac2 dan tetap mengecek darah INR setiap bulan? terima kasih

    Dear mbak Lea,
    Maaf terlambat menjawabnya. Begini mbak, katup mitral mbak Lea kan sudah diganti dengan katup artifisial (asumsi saya, karena mbak Lea tidak menyebutkan umurnya berapa). Kalau diganti dengan katup artifisial maka harus seumur hidup minum tablet Simarc2 sesuai dosis yang disarankan dokter untuk menjaga agar INR mbak Lea antara 2,0 – 3,0, karena produsen katup artifisial sudah mensyaratkan bahwa katup artifisial yang dipasang akan berfungsi dengan baik bila INR antara 2,0 – 3,0.

    Kecuali mbak Lea katup mitralnya diganti dengan katup biologis (yang berasal dari sapi, babi atau donor) maka minum Simarc2 tidak perlu lagi. Tapi kalau katupnya diganti dengan katup artifisial maka harus tetap minum Simarc2 setiap hari seumur hidup. Saya sudah meminumnya selama 3,5 tahun ini dan oke-oke saja kok mbak…

    Reply

  30. lea
    Sep 01, 2014 @ 13:14:50

    terima kasih atas informasinya. Lea

    Reply

  31. Harjono
    Oct 05, 2014 @ 20:04:25

    Kpd. Yth. Bp. Triwahyono

    Sekitar satu tahun yg lalu saya operasi penggantian katub mitral dg mekanik . Yg sampai sekarang masih menjadi masalah adalah INR saya yang susah naik walaupun sudah minum simarc 2 sebanyak dua dua bahkan kadang 2 3 2 3 ….INR sulit mencapai diatas 2…mohon info apa kemungkinan penyebabnya…terima kasih.
    Harjono

    Mas Haryono,|
    Beberapa teman yang telah operasi katup jantung mengeluh persis seperti keluhan mas, yaitu INR sulit naik walau Simarc-nya sudah minum 2 tablet per hari. Jadi INR tetap bertahan di bawah 2.00. Saya juga tidak tahu sebabnya, tapi yang saya tahu pasti, mas harus tetap berusaha tenang dan tetap mencari jalan bagaimana caranya supaya INR mas bisa naik, mungkin dengan memakan bahan makanan tertentu.

    Reply

  32. Ratna Zhang
    Oct 19, 2014 @ 16:16:42

    pak tri boleh jika tidak keberatan boleh saya minta no. hp bapak tri?? ayah saya ada rencana mau operasi,,
    ratna_u1z@yahoo.com

    Mbak Ratna,
    Saya sudah kirim email ke mbak.

    Salam,
    -Tri Djoko

    Reply

    • lestari agustina
      Nov 19, 2014 @ 08:45:59

      Dear pak Triwahyono

      Ayah saya kamis kemaren baru menjalani operasi bypass jantung. Proses operasi berjalan normal selama kurang lebih selama 6 jam dan proses siumannyanpun cepat. Saat ini sudah masuk ke ruang intermediet, masih dipantau dengan monitor. Awalnya kondisinya cukup stabil dan 2 hari setelah diruangan ini mau dipindahkan ke ruang perawatan, tetapi batal dipindahkan karena detak jantuknya bertedak kencang naik turun sampai dengan diatas 100 kemudian turun lagi begitu selama beberapa jam. Yang saya ingin tanyakan apa ya penyebab jantungnya berdetak naik turun sepertini ini? Apa ini memang biasa terjadi pasca operasi bypass jantung ya? Mohon informasinya

      Terimakasih
      Tari

      Reply

  33. Agnestia
    Nov 29, 2014 @ 11:10:58

    Pak Tri boleh saya minta contact bp ? Pin bb atau IdLine , karna saat ini ibu saya di sarankan harus melakukan tindakan operasi..
    Mohon kirim ke alamat email ini yah pak agnestia_anggun@yahoo.com

    Agnestia,
    Add aja FB saya “TriDjoko Wahjono”.
    Nanti kita diskusi via FB msg.

    Reply

  34. theo
    Dec 29, 2014 @ 17:13:32

    Halo pak,apa kbr.? Kebetulan tgl 19 november kmrn saya baru selesai operasi ganti 2 katup dan perbaiki 1 katup. Oleh dokter di harapan kita, saya dilarang makan sayuran hijau. Jd efek sayuran hijau itu mengencerkan atau mengentalkan ya pak? Terimakasih

    Theo,
    Wah…banyak bener katup yang diganti dan dikoreksi….anda memecahkan rekor nih…hehe
    Sepengetahuan saya, ikan yang mengandung Omega 3 itu sifatnya mengencerkan darah.
    Dan daun-daun hijau itu sifatnya mengentalkan darah.
    Jadi kalau anda luka operasinya belum sepenuhnya sembuh, mungkin dokter masih menganjurkan supaya anda menghindari makan daun-daunan hijau dulu, sampai nanti luka operasi jantung anda sudah sepenuhnya sembuh.

    Reply

  35. Yoga deyoz
    Jan 29, 2015 @ 14:08:51

    Siang Pak Tri,

    thx atas info dan supportnya untuk kami-kami yang mengalami operasi katup mitral juga, saya cm mw share kalau saya udah operasi ganti katup mitral hampir 12 tahun yang lalu, yaitu tgl 10 november 2003, dan so far saya sangat menikmati kesempatan “hidup kedua” saya.
    saran saya buat teman-teman yang sudah melakukan operasi, bersyukurlah atas kesempatan “hidup kedua” yang diberikan kepada anda, jalani dan nikmati hidup ini, hindari pemikiran-pemikiran negatif, lakukan hal-hal yang disuka seperti hobby, dan rajin berolahraga, dan selalu memeriksakan INR secara rutin serta minum obat sesuai petunjuk dokter, niscaya hidup anda akan lebih panjang.
    bagi yang mau lihat kegiatan-kegiatan positif yang saya lakukan setelah diberikan kesempatan hidup kedua”, bs add fb saya, yoga de ajuz.
    terima kasih.

    Salam “Hidup Kedua”

    Salam hidup kedua !!! hehehe…

    Reply

  36. desi
    Feb 03, 2015 @ 19:15:18

    Assalammualaikaum wr wb pak Tri,

    saya Desi, salam kenal..

    saya juga pasien RSJHK dan sudah d operasi tgl 30 des 2014, kurang lebih sudah 1 bulan setelah operasi.

    saya operasi ganti katup mitral dan aorta dengan bio karena umur saya 26 tahun dan belum menikah,

    sudah semingguan ini detak jantung saya kadang deg2an, detak jantungnya meningkat membuat saya panik dan tidak semangat membuat down

    padahal sebelum tgl 21/01 keadaan saya fit, saya jalan 1 kilo oke pak, dan orang2 bilangnya saya jg sudah seger

    apakah ini pengaruh dari INR nya jg ya pak, karena tgl 21/01/2015 saya cek INR nya 3,59 setelah saya Cek lagi d tgl 2/2/2015 INR nya 1,39
    obat yg saya minum simarc, bisoprolol dan lasix

    apakah ini sering terjadi dgn pasien katup bio pak?

    apa ini jg pengaruh dari saya jg pak, karna saya orangnya panikan pak

    terima kasih pak

    Desi,
    Kayaknya everything is ok dengan jantungmu Des, jadi tenang aja ya.
    Yang paling penting, orang lain menganggap Desi sekarang sudah agak segar dan sehat….wow ini berita yang paling menggembirakan.

    Benar, INR Desi harus dijaga antara 2.0 – 3.0 jangan sampai terlalu rendah, apalagi terlalu tinggi. Dosis bisa dinaikturunkan agar Target INR seperti yang saya sebutkan itu.

    Seperti cerita saya di dalam Blog, sebelum 3 bulan detak jantung pasien ex ops jantung memang belum stabil, kadang terlalu cepat….malah di kasus saya dulu, jantung sering mati detaknya….tapi untungnya saya tenang-tenang saja.

    Obat yang Desi minumpun seingat saya cukup seperti itu kok…

    Reply

    • desi
      Feb 20, 2015 @ 19:19:44

      terima kasih pak Tri mau membalas pertanyaan saya,

      sekarang ini detak jantung saya cepat, saya atur nafas, ambil nafas dan buang nafas, makin lama jadi terbiasa Hehe…

      adalagi yang saya ingin tanyakan, apakah seseorang yang habis operasi katup jantung dapat terkena serangan jantung atau gagal jantung setelah berbulan2, sebelumnya tidak ada riwayat serangan jantung.

      saya baca di beberapa blog mengenai gagal jantung setelah operasi katup

      terima kasih pak, maaf pak saya banyak nanya… Hehe

      Desi,
      Ya senang mendengar Desi semakin sehat sekarang…
      Masalah serangan jantung itu, banyak yang mendahului, misalnya tekanan darah yang kelewat tinggi, atau aktivitas fisik yang luar biasa besar/berat/banyak. Kalau setelah operasi katup, Desi (seperti saya juga) tetap kontrol INR agar nilainya antara 2.00-3.00, terus tekanan darah dijaga agar normal sekitar 120/80, terus rutin cek darah terutama kelemahan darah Desi apa, apakah kolesterol yang terlalu tinggi atau asam urat yang terlalu tinggi ? Kalau kolesterol terlalu tinggi, ya minum Simvastatin. Kalau asam urat terlalu tinggi ya minum Allopurinol, dengan dosis sesuai petunjuk dokter dulu. Kalau semuanya normal, maka Insya Allah Desi akan dapat sehat-sehat saja, oh ya…yang penting lagi, jangan pernah berpikir terkena serangan jantung….hiduplah secara sehat, makan sehat, olahraga, dan selalu berpikir positif…dan optimis…

      Reply

  37. Enrico
    Mar 25, 2015 @ 15:19:05

    Sore Pak Tri, terima kasih atas informasinya pak. Sangat membantu saya dan bikin makin optimis. Dan mengenai kata ‘hidup kedua’, membuat saya jadi semangat untuk sehat dan berkarya, serta menjadi orang yang bermanfaat bagi keluarga, agama, orang tua dan sesama.

    Saya enrico 29thn, saya didiagnose AR severe 1 bulan yang lalu karena bawaan Aorta Bicuspid, jadi disarankan untuk AR Replacement. Baru siang tadi saya konsultasi ke dr. Bono di Harkit mengenai operasinya dan dapat giliran 28 september untuk operasinya.

    Sekarang saya dianjurkan untuk ke dokter gigi dan THT, untuk cek supaya tidak ada infeksi. Untuk itu saya mau tanya persiapan dan prosedur apa saja yang Pak Tri jalani sebelum operasi? baik dari gigi atau tht atau lainnya.

    Terima kasih banyak Pak.
    Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

    Mas Enrico,
    Salut dengan semangat anda mas menghadapi operasi.
    Mengenai apa saja yang dipersiapkan sebelum operasi AR replacement nanti, silahkan membaca cerita di Blog saya Bab 1 sampai Bab 30. Beberapa pasien terdahulu yang mau operasi, mereka mengcopy semua artikel saya dan menjadikannya jadi sebuah buku saku dan kemana-mana dibawa dan dibaca….hehehe… Kayaknya di sana saya sudah cerita semuanya…

    Reply

  38. akladah
    Oct 03, 2015 @ 22:42:37

    pak tri,saat ini saya divonis Moderate AR dg PHT 385ms.kondisi saya akan d evaluasi dg echocardiography 6bln sekali.jk swkt wkt fungsi jantung saya menurun saya akan operasi klep aorta.umur saya 36th dan pnya 1 anak saat ini usia 9bln.dg membaca blog ini saya lbh optimis jalani semua ini pak.wkt des kmrn saya opname d icu krn DC MR.kmrn agustus echo Alhmdulilah MR sembuh tp Moderate AR pak.apa mang hrs tetap operasi ya pak.operasinya perbaikan klep ato ganti klep pak.terimaksih

    Mbak Akladah,
    Menurut dokter yang mengepalai bedah jantung saya dulu, nanti sewaktu open heart surgery sudah dilakukan, team dokter akan sekali lagi memeriksa apakah klep aorta mbak masih bisa diperbaiki. Jika klep aorta masih bisa diperbaiki, maka tidak ada operasi penggantian klep aorta. Tapi kalau kondisi klep aorta mbak sudah tidak bisa diperbaiki, maka akan diganti klep aortanya. Dengan diberi 2 pilihan apakah diganti dengan klep biologis (kalau mbak berniat akan punya baby lagi) atau diganti klep artifisial (kalau mbak memutuskan tidak ada rencana untuk mempunyai anak lagi).
    Biasanya klep aorta artifisial yang dipasangkan nanti adalah berbahan stainless steel, buatan St.Jude Medical, yang penggunanya di seluruh dunia ini sudah mendekati 2,2 juta pengguna. Iya, jadi mbak tidak perlu terlalu khawatir.

    Reply

  39. Leons Rixson Siahaan
    Oct 14, 2015 @ 01:36:57

    selamat malam pak tri, maaf jika nmenggangu perkenalkan nama saya LEons, papa saya baru menjalani operasi CABG dan perbaikan katub sekaligus di di RSJHK pada tanggal 8 oktober 2015, namun hingga saat ini (14 Okt 2015) masih saja dalam ruang perawatan ICU..dengan kondisi masih ditidurkan..
    1. apakah ini gejala umum terjadi bagi operasi yang dilakukan sekaligus (CABG dan Katub)?
    2. pada hari minggu 11 Oktober 2015 bapak saya dilakukan CT scan di bagian kepala karena indikasi kekurangan oksigen, hasil ct menyatakan ada penyumbatan lama di salah satu saraf kepala…dengan kondisi seperti ini apakah papa saya ada kemungkinan dapat disembuhkan dan sadar dari ruang ICU?
    3. apakah penyumbatan saraf tersebut berbahaya bagi keberhasilan pasca operasi CABG dan perbaikan katub?
    terimkasih banyak atas sharingg nya ya pak…

    Bang Leons,
    Untuk kasus pasien yang “normal” (tidak mempunyai tekanan darah tinggi yang berlebihan, tidak punya kadar gula yang berlebihan, dan masih dalam kondisi fit), semestinya pasien akan sadar dari operasi CABG + perbaikan katup dalam waktu maksimal 48 jam di ICU.
    Tapi Bapak kelihatannya (mungkin) baru ketahuan ada penyumbatan di pembuluh darah bagian kepala, sehingga sengaja “ditidurkan” sampai hasil operasi CABG + perbaikan katupnya sembuh, baru “dibangunkan”. Itu dugaan saya, untuk jelasnya mungkin perlu bertanya langsung kepada dokter yang menangani (di RSJHK itu setiap pasien pasti diberi seorang dokter jantung yang bertanggung jawab).
    Kemungkinan Bapak bisa bangun kembali saya kira tetap ada, dan sebagai keluarga pasien kita harus optimis. Mungkin selain obat dan perawatan, doa dari keluarga besar pasti sangat membantu dalam penyembuhan Bapak. Di dalam “tidurnya” saya yakin Bapak masih punya kesadaran walau hanya 10%, dan pasti Bapak berdoa terus agar operasi jantungnya segera pulih.
    Dalam kasus-kasus sebelumnya, pasien bisa sehat kembali seperti semula setelah beberapa saat dirawat di RSJHK. Percaya kepada segenap dokter dan segenap crew RSJHK adalah penting, sama pentingnya dengan kita memasrahkan semuanya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
    Salam untuk keluarga besar.

    Reply

    • trisvan
      Oct 18, 2015 @ 15:15:37

      Selamat siang pak… mbak sy penderita MVR. Dimana terdpt 3 katup yang harus diganti.. dokter bilang kasus saya high risk.. resiko tinggi, dan smua pasien yang operasi seperti ini tidak ada yng berhasil. Saya takut. Makasih pak

      Trisvan,
      Sayang anda tidak memberitahukan di kota mana anda tinggal dan bagaimana kondisi ekonomi anda.
      Operasi jantung terbuka (open heart surgery) itu hanya diperuntukkan bagi penderita yang kondisinya sudah sedemikian buruk sehingga operasi adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan jiwa (live saving operation).

      Jadi kalau kondisi anda masih oke-oke saja dan anda bisa melakukan aktivitas dengan bebas, ya belum perlu operasi.

      Kalau saya jadi anda, saya akan menemui dokter jantung lain (atau bahkan di negara lain, misalnya di SGH di Singapore atau di General Hospital di Pulau Penang, Malaysia) untuk mendapatkan “second opinion”.

      Kalau anda tinggal di Jakarta, ada dokter jantung bagus di RS Haji Pondok Gede, seperti yang saya sebutkan di awal-awal cerita saya.

      Reply

  40. akhladah
    Nov 16, 2015 @ 13:08:44

    terima kasih pak tri atas jwbnnya.smg ssya jg bsa jalani semua dg baik

    Reply

  41. theodora
    Nov 25, 2015 @ 01:25:05

    Malam pak tri,
    Saya dari kota cirebon dan salah satu pasien harapan kita, diagnosa penyakit saya pembengkakan jantung karna ada nya pembekuan darah di trombus bagian paru2 dan obat yg saya minum salah satu nya simarc dgn dosis 1/2 x 1 yang menjadi masalah buat saya efek mual yang sangat2 menggangu semenjak minum obat simarc lbh dari 1 bulan setiap hari saya merasakan mual sepanjang hari sampai saya kesulitan untuk tidur di malam hari, sering kali saya tidak tidur semalaman sampai matahari terbit karna mual. Obat mual yg dokter kasih sudah tidak mempan lagi, Oh iya saya juga minum obat tromboles pak , yg saya tanya kan apakah bpk juga mengalami mual ?

    Mbak Theodora,
    Sebenarnya di penjelasan Simarc yang saya baca di banyak tempat, tidak ada lho namanya side effect seperti mual (nausea) itu. Jadi kemungkinan mual itu disebabkan oleh yang lain mbak. Kalau saran saya sih, cari dokter lain untuk second opinion, dan kalau perlu test lengkap (darah, urine, x-ray dsb) kepada dokter jantung, untuk mengetahui secara persis apa yang menyebabkan mual.
    Dengan kata lain, dengan meminum Simarc, saya tidak merasakan mual mbak, sudah 5 tahun ini.

    Reply

  42. Harry
    Dec 17, 2015 @ 00:03:13

    Selamat malam pak Tri… Salam kenal,… Dari saya harry di jogja….
    Pak tri yang baik… Tgl 8 des 2015.. Istri saya menjalani operasi ganti 2 katup. Pake mekanis atau logam….
    Yang saya mau tanyakan ke pak tri… Langkah langkah apa yg harus saya lakukan untuk istri saya biar sehat kuat bergas waras terus. Jawaban dari pak tri saya tggu dan harapan… Sblmnya byk terimakasih pak tri.

    Mas Harry,
    Kalau kata suster saya di RS Harkit dulu, untuk mempercepat pemulihan luka disarankan makan banyak protein.
    Yang paling baik adalah sehari makan 4-6 telur ayam rebus, tapi hanya yang bagian putihnya saja, sedangkan yang bagian kuningnya ya tidak usah dimakan. Itu yang pertama. Yang kedua, ya menjalankan program rehabilitasi yang ditawarkan RS. Kalau di RS Harkit, seminggu sebelum pulang pasien diharuskan jalan 300 meter setiap hari di dalam gedung yang ada walking track-nya. Tentunya pada saat di rumah disarankan banyak jalan dan berolahraga seperti Senam Pagi Indonesia yang low impact ya mas.
    Yang ketiga, ya berdoa dan berdzikir banyak-banyak (jika mas dan mbak keluarga muslim) atau berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing.
    Yang keempat dan terpenting, bersikap selalu optimis dan menghadapi apa saja dengan santai.
    Dengan melaksanakan keempat prinsip itu, alhamdulillah Senin kemarin saya bisa merayakan ulang tahun ke-5 setelah operasi jantung Bental Procedure di kampung halaman, malah sempat mampir Jogja juga.
    Begitu mas Harry, tolong disampaikan ke isteri, jika optimis semua masalah insya Allah bisa terkikis…
    Begitu mas pandangan saya..

    Reply

    • Adi
      Mar 29, 2016 @ 17:31:25

      Selamat sore Pak Tri, saya adi tinggal di jakarta. Saya juga pasien dengan penggantian katup aorta karena bakteri. Mungkin saya bisa minta no kontak bapak karena ada hal yang mau saya tanyakan mengenai kondisi pasca operasi tersebut. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih Pak Tri.

      Reply

  43. Pinpin
    Jun 27, 2016 @ 09:42:15

    Selamat pagi pak Tri baru -baru ini dasa swbwlah kiri terasa nyeri dokter ajurkan cek jantung .sgpt, sgot n gamma n kolestrol juga hasil ke dokter jantung mengatakan laporan saja miocard infark dokter jantung buka resep obat nitrokaf retard satu lg pengencer darah . Apakah saya mesti minum obat pengencer darah karena obat pengencwr darah menakutan bagi saya dan apakah setelah hasil cek ulang ekg menyatakan sudah bagus jantungnya pengencer darah boleh berhenti minum . Obat di suruh minum sebulan penuh .trima kasih

    Pinpin,
    Kayaknya untuk jaga jaga sebaiknya sesuai saran dokter, obat pengencer darah tetap diminum
    sebulan penuh. Kalau takut, dikurangi aja dosisnya menjadi setengahnya, dengan cara tablet
    dipotes jadi 2 dengan kuku.
    Semoga lekas sembuh.

    Reply

  44. Helena Wandow
    Jul 09, 2016 @ 21:44:40

    Selamat malam pak Tri dan pak Adi, apa saya bisa nomor telephone bapak berdua. Ayah saya ada recana untuk operasi katup jantung. Ada yang saya mau tanyakan untuk menenangkan orang tua saya. Terima kasih.

    Reply

  45. Helena Wandow
    Jul 09, 2016 @ 21:46:47

    Selamat malam pak Tri dan pak Adi, nama saya Helena. Ayah saya ada rencana untuk operasi katup jantung, apa saya bisa minta telephone bapak berdua untuk meminta beberapa keterangan supaya saya bisa menenangkan orang tua saya.
    Terima kasih.

    Reply

  46. Helena Wandow
    Jul 09, 2016 @ 22:04:36

    Selamat malam pak Tri dan pak Adi. Nama saya Helena, salam kenal, Ayah saya ada rencana untuk operasi katup jantung. Apa saya bisa minta beberapa informasi melalui telephone? Apa saya bisa minta telephone bapak ber dua? Terima kasih.

    Helena,
    Saya sudah kirim no hp dan WA saya ke email Helena.
    Semoga ayah Helena lekas sembuh, kalau ada yang mau ditanyakan
    lewat hp saja ya.

    Reply

  47. choirul akladah
    Aug 18, 2016 @ 06:54:04

    assalamualaikum wr wb
    terima kasih pak tri atas jwbnnya.ohya pak kmrn saya hbs echo kata dokter secara umum jantung saya baik ya meski ada klep yg tdk rapat.tp yg mau saya tanyakan hasil echo saya tertulis AR ERO 3,0cm2(persegi) dan AR RV 95ml.apa ero itu area libang regurtasi dan RV itu regurgitant volume ya pak?????

    Mas Choirul,
    AR itu Aortic Regurgation, ERO itu Effective Regurgitant Onface, RV itu regurgitant volume.
    Menurut yang saya baca di Chart di link berikut, disebut Severe AR (AR Parah) kalau
    ERO >= 3.0 cm2
    RV (RVol) >= 60 ml/heart beat
    Ini link-nya : https://books.google.co.id/books?id=1R44BAAAQBAJ&pg=PA1466&lpg=PA1466&dq=AR+ERO+3+cm2&source=bl&ots=dZcsPQievL&sig=CiesTG39tRPJZc4BOz2xa2ZWpbk&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjI0r_ZntbOAhUMNpQKHY-XDJ8Q6AEIJTAB#v=onepage&q=AR%20ERO%203%20cm2&f=false

    Tapi selama mas Choirul tidak pingsan, tidak muntah, tidak sesak nafas, dan tidak ngos-ngosan, menurut saya tidak ada masalah yang berarti dalam waktu dekat.

    Tapi kalau mas Choirul sudah mengalami hal tersebut di atas, ya mungkin perlu tindakan segera untuk memperbaiki kebocoran klep jantung mas Choirul.

    Oh ya, link lengkapnya ada di bawah ini mas, silahkan klik dan baca-baca sendiri.
    https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=J5O7V-LnIsbgvgS0oKRY#q=AR+ERO+3+cm2

    Salam sehat !!!

    Reply

  48. LB
    Aug 22, 2016 @ 11:03:12

    Asslmkm.w.w salam kenal pak Tri, saya LB umur 54 thn, saya baru saja menjalani operasi repair katup mitral oleh Dr Maizul Anwar di RSPI, karena di Harkit ngantri menunggu sampai 9 bln, yang jadi masalah bagi saya sekarang adalah suara serak yang belum sembuh2 setelah operasi, apakah suara serak ini akan kembali dengan sendirinya ? Dan juga pencapaian INR 2.5 sangat sulit sekarang saya minum simarc senin-rabu-jumat-minggu 3 tablet sisa harinya 2 tablet INR saya terakhir 1.19, oh ya saya operasinya tanggal 11 Juni 2016, makasih sblmnya pak

    Dear LB,
    Iya biasanya dalam 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan pertama segalanya belum normal.
    Dalam kasus anda, ada suara serak dan INR yang tidak kunjung naik. Menurut saya itu normal, walaupun setiap pasien yang mengalami operasi katup tidak sama gejalanya. Kalau kasus saya dulu malahan terbalik, yaitu minum Simarc 1 tablet, INR sudah melejit naik banyak. INR yang tidak naik-naik juga banyak dialami pasien yang lain, jadi sabar saja dan menanti ada perubahan ke arah normal/
    Mudah-mudahan dik LB cepat sembuh seperti sediakala segera.
    Salam sehat…

    Reply

  49. choirul akladah
    Aug 25, 2016 @ 08:00:26

    assalamualaikum wr wb.
    teeima kasih untuk balasannya.dari paparan bpk apa artie AR saya skrg severe krn AR ERO 3,0cm2 dan AR RV 95ml.skrg saya sering merasa pandangan agak kabur terus sering kesemutan d tangan dan kaki.apa skrg saya sebaiknya konsultasi lg ya pak k dokter jantung krn baru tgl 12 bln ini saya hbs kontrol rutin bln an.apa keadaan saya ini.sdh.warning ya pak mndkt i perlunya tindakan??? obat yg saya minum concor 1,25mg micardis 40mg dan spironolactone 25mg serta vit B compleks

    Mas Choirul,
    Sebenarnya saya tidak tahu apa yang akan saya nasehatkan ke mas Choirul, tetapi menurut pendapat saya pribadi
    selama anda tidak pingsan, tidak muntah, dan tidak sesak nafas itu kondisi masih lampu kuning dan belum lampu merah.
    Kalau masalah tangan dan kaki kesemutan dan pandangan agak kabur, itu kelihatannya setiap pasien jantung sedang atau pernah
    mengalaminya. Hal itu juga bisa efek samping dari obat. Kalau saya dulu, setiap obat saya cek keuntungannya (indikasi) dan kelemahannya (kontra indikasi). Ada obat yang menyebabkan mata kabur.i A
    Mas tidak sebutkan di Jakarta atau tidak. Kalau saya dulu minta dipijat jantung di Keluarga Haji Ahmad, rumah nomor 42 (atau 52 saya lupa), Jalan Raya yang sayang saya lupa namanya, sebenarnya kira-kira 500 meter dari tepi kompleks Bintaro Sektor 7. Nah jalan raya itu nanti motong jalan kereta api Tanah Abang-Serpong….saya merasa agak baikan dan merasa percaya diri saja habis dipijat jantung, karena juga didoain. Pak Haji sudah wafat, sekarang yang meneruskan putra dan menantunya. Menantunya setiap Selasa libur karena nyantri di Cirebon.

    Reply

  50. choirul akladah
    Aug 25, 2016 @ 09:42:37

    terima kasih pak.saya di surabaya.maksud pijat jantung itu kayak pijat.refleksi itu ya pak????d desa saya ads pak.beliaunya jg berijasah pak.kata dokter saya akan d evaluasi th an dg echo jantung.baiklah pak terima ksih sekali lg.akan saya ingat gejala yg d paparkan bpk.klo ssya minum bawang pth lanang,madu,lemon dan jahe lbh rileks pak.apa itu bsa jd alternatif jg ya

    Reply

  51. Harjono
    Sep 18, 2016 @ 08:28:54

    Assalammualaikum pak Tri
    Perkenalkan saya Harjono, saya telah menjalani operasi perbaikan katup dan penggantian katup mitral dengan logam pada tgl 8 Oktober 2013. Salah satu masalah yang saya hadapi adalah masalah membuat INR agar mencapai diatas 2. Setiap saya tes INR baik di RSHK atau di daerah saya yaitu klinik Cito Pekalongan hasilnya hampir tdk pernah diatas 2, padahal saya sdh minum simack terkadang rutin dua tablet setiap hari. Jika konsultasi ke dokter, selalu disampaikan masalah konsumsi makanan aga diperhatikan dan tentu saya berusaha untuk melaksanakan. Tetapi hingga kini tetap saja mengenai INR menjadi sesuatu yg menyulitkan buat saya. Sehingga akhirnya hingga sekarang yg penting setiap hari saya minum simarck 2 atau 1,5 selang seling.
    Mohon petunjuk pak Tri terutama masalah makanan yg boleh dan tidak boleh atau sebaiknya hindari…..terima kasih atas tanggapannya.

    Reply

  52. Zakia
    Oct 16, 2016 @ 15:42:28

    Salam kenal Pak Tri,
    Terima kasih atas sharing pengalamannya. Bertahun-tahun berselancar di dunia maya, baru kali ini sy menemukan blog ini … Sangat mencerahkan

    Saya, 36 tahun, menikah dan memiliki satu putra. Mengidap RHD sejak usia 10 tahun. Usia 15 tahun disarankan operasi, tetapi saya takut. Akhirnya 9 tahun lalu yakni Desember 2007 (belum menikah), saya menjalani operasi katup jantung MVR dgn st.jude no 31. Di awal pasca operasi, katup jantung kencang sekali suaranya… Bhkn dr jarak 5 meter, orang bisa mendengar katup jantung saya. Meskipun pd prinsipnya, pasien dgn katup jantung mekanik tdk diperbolehkan hamil, alhamdulillah dgn Kuasa Allah SWT, sy bisa hamil.. yang tentu saja simarc diganti dgn suntik lovenox 0.4cc 2x sehari (sy nyuntik sendiri dan memang hrs bisa nyuntik sendiri) selama kehamilan. Alhamdulillah selama hamil saya sehat bhkn mgkn jauh lbh sehat… Melahirkan dgn sesar. Meskipun termasuk resiko tinggi, alhamdulillah saya bisa melahirkan putra saya. Kini putra saya sdh masuk kelas 1 SD.

    Kendala saya hanya satu: sangat sulit mencapai INR ideal… Seringnya di bawah 2.. pdhl simarc sy sdh mencapai 3 tablet setiap harinya (kecuali minggu 2.5 tablet), pdhl setiap sikat gigi, gusi saya selalu berdarah. Barangkali bpk ada masukan buat saya.

    Oia, entah karena efek simarc atau bukan, rambut saya rontok banyak dan pernah mengalami spasmofilia (defisit kalsium dan kalium) juga kulit jadi sering be-ruam

    Mbak Zakia,
    Cerita mbak Zakia juga sangat menginspirasi saya, terutama pengalaman mbak Zakia yang “berani hamil” padahal sehari-hari meminum Simarc sebagai pengencer darahnya. Soalnya ada rekan dari kota lain yang berniat hamil tapi karena berisiko terpaksa tidak jadi hamil. Mudah=mudahan dia nanti bisa meniru mbak Zakia.
    Mengenai side effect dari pil pengencer darah memang ada puluhan, mungkin ratusan, dan mungkin ribuan mbak side effectnya. Tapi sebagai ex pasien jantung tugas kita adalah mencari solusi.
    Rambut rontok bisa diatasi dengan sering minum vitamin E atau keramas dengan abu dari merang padi. Ruam bisa diatasi dengan memberi Olive Oil atau pelembab terhadap kaki, tangan atau badan kita mbak.
    Mudah-mudahan lancar selamanya ya mbak Zakia.

    Reply

  53. Poer
    Nov 26, 2016 @ 18:53:55

    Assalammualaikum pak Tri
    Blog ini menarik sekali buat saya pak…..banyak menambah pengetahuan meskipun belum semua isi blog ini saya baca. Saya adalah bekas mahasiswa Binus. Nama saya Poer, usia 44 thn. Saya juga mau sharing sedikit soal darah yang kental. 2 tahun yll saya coba terapi lintah, hasilnya sangat membantu sekali mengencerkan darah. Mudah2an pak Tri sehat selalu…

    Poer,
    Ok…salam sehat selalu Pur….

    Reply

  54. Anie Maftuchah
    Dec 14, 2016 @ 12:01:28

    Assalamu’alaikum pa Tri..
    Terima kasih atas sharing nya ya, dan langsung saja nih pa, saya pernah menjalani operasi klep di RSJHK tahun 2011 dg biological mitral valve…seperti yg saya ketahui bahwa kalau metode ini mengharuskan saya meminum Simarc selama 3 bulan pasca operasi .
    Yg ingin saya tanyakan pada bapak kenapa sekarang saya disuruh minum obat ini lagi oleh dokter yg ada di daerah saya? Apa karena sekian lama aku ngga pernah check up dan berarti ada indikasi jantung saya bermasalah lagi?
    Mohon penjelasannya dan terima kasih..

    Mbak Anie,
    Menurut info yang saya dapat dulu, biological valve itu usianya hanya 8-10 tahun, rata-rata dunia itu mbak. Artinya, setelah 8-10 tahun ya perlu dicek lagi kondisi dari biological mitral valve itu.
    Sedangkan minum Simarc yang tujuannya untuk pengenceran darah mbak itu sebenarnya maksudnya untuk berjaga-jaga agar kerja jantung mbak lebih ringan bila darahnya dalam keadaan yang lebih encer.
    Itu saja sih. Jantung bermasalah itu kalau mbak mengalami salah satu dari hal ini:
    1. Pingsan
    2. Sesak nafas
    3. Pusing atau muntah

    Kalau mbak tidak mengalami ketiga-tiganya, insya Allah jantung mbak dalam keadaan oke-oke saja dan tidak perlu terlalu khawatir.
    Begitu mbak menurut saya.

    Oh ya barusan saya baca lagi menurut American Heart Association biological metral valve itu bisa tahan 10-15 tahun tetapi untuk wanita dewasa yang jantungnya sudah tidak berkembang lagi secara signifikan, maka biological heart valve bisa tahan lebih lama. Hanya saja robek atau bocor bisa terjadi pada biological heart valve tapi kalaupun ini terjadi, maka terjadinya akan secara pelan dan bertahap jadi mbak dengan Dokter Jantung mbak bisa membicarakan apa yang perlu dilakukan secara lebih santai.

    Katanya, artificial heart valve ada yang tahan sampai 25 tahun.

    Reply

  55. nurokhmancint@gmail.com
    Dec 15, 2018 @ 22:17:52

    Assalamualaikum pak terimakasih atas share ing dan ilmunya boleh minta nomor WA, kebetulan saya habis op tgl 23 juli 18,INR masih naik turun,naik tinggi,turun rendah

    Mas Nurokhman,
    3-5 bulan pertama INR memang masih naik turun terus belum stabil. Sesuaikan aja dengan dosis Simarc-nya.
    Kalau INR tinggi ya kurangi, INR rendah ya tambah. Saya dulu juga begitu. Yang perlu dijaga hanya INR jangan
    sampai terlalu tinggi (> 3.5) karena takut ada pendarahan.
    WA saya nol-wol-ji-ro-wol-ji-ngo-ngo-wol-ro-ji-mo

    Reply

  56. Yusuf
    Oct 07, 2020 @ 07:41:50

    Assalamualaikum. Pak, Maaf mengganggu waktunya.
    Saya Yusuf, tanggal 27 Agustus yang lalu habis operasi katup jantung, mitral diganti dan triskupid diperbaiki.
    Sampai saat ini saya masih bermasalah di INR yg tidak bisa mencapai target, bahkan sangat labil, dengan rincian:
    1. Dosis awal 8 mg (4 biji) / hari dalam 3 hari INR 8.9
    2. Stop warfarin selama seminggu, INR 1.2
    3. Lanjut warfarin 2 mg (1 biji) selama seminggu, INR 1.56
    4. Lanjut warfarin, dosis dinaikkan 4mg / hari (2 biji) selama 2 Minggu, INR 9.5
    Kami kurang paham dengan cara dokter disini mengukur dosisnya, karena tidak sama seperti yang pak TRI jelaskan di blog bapak. Menurut dokter, warfarin nya itu harus dicari dosis pas nya, jika sdh pas, maka dosis itu yg akan terus dipertahankan seterusnya. Jadi mereka tdk pakai perhitungan seperti yg bapak lakukan. Klo sebiji kurang, maka ditambah dua biji, dengan tanpa mempertimbangkan durasi pemakaian. Jadi mereka tidak menghitung kenaikan perharinya jika mengkonsumsi 1 atau 2 biji
    Maaf pak, saya mau tanya menurut pengalaman bapak yg sudah bertahun-tahun mengkonsumsi warfarin. Apakah warfarin yg dikonsumsi setiap hari akan menambah nilai INR nya juga setiap hari. Misalnya jika dihitung INR saya dengan konsumsi 1 biji perhari, maka INR akan naik 0.05/hari, selama seminggu akan naik 0.35, dan sebulan akan naik 1.4
    Jadi, INR awal 1.2, maka jika dikonsumsi selama sebulan rutin 1 biji / hari maka akan menaikkan INR sebesar 2.6
    Apakah betul seperti itu pak?

    Reply

    • tridjoko
      Oct 12, 2020 @ 18:59:57

      Mas Yusuf, pemakaian obat Warfarin awalnya pasti ada trial and error tentang dosisnya,
      agar tercapai dosis target yaitu antara 2.00 sampai 3.00 (ideal).
      Dari cerita mas Yusuf, anda belum mencoba mempotes (membagi dua) tablet warfarin ya,
      itu di tengahnya kan ada kayak galengan (sela, jalur) yang dengan kuku bisa dipatahkan
      jadi dua. Kalau tidak, beli alat pemotong obat di apotek (Rp 15.000 saja) juga bisa.
      Jadi kalau dosis 1 tablet warfarin kurang….sementara 2 tablet kebanyakan, bila dihitung
      dalam 5 hari interval atau 7 hari interval….ya bisa dicoba dosis 1 1/2 tablet per hari.
      Selamat mencoba, dan bagi pasien jantung yang sudah operasi, kadar optimis harus dinaikkan
      mas…toh tidak bayar to menaikkan kadar optimis itu ?
      Salam…

      Reply

Leave a reply to Gunawan Cancel reply