“Belut Setan” Jl. Menoreh Raya, Semarang

Awalnya nggak sengaja, karena saya nyari kantor BPS Semarang di Jalan Pahlawan tapi ternyata sudah pindah. “Ke Jalan Menoreh Tengah X pak. Tuh dari Sampangan ke arah PDAM yang ke arah UNES itu, begitu ada sate belok kanan”, kata penjaga gedung BPS lama kepada saya dan teman yang mendatanginya..

Kamipun menstart mobil Kijang plat merah pinjaman ke arah daerah Sampangan yang disebutkan, walaupun selama dalam perjalanan kami masih terus dibingungkan “ada sate belok kanan”. Pertanyaannya, ada berapa sate sepanjang Jalan Menoreh ?

Kamipun sempat nanya beberapa kali, tapi setiap kali clue atau hint nya tidak jelas sampai akhirnya Kijang kami sampai ke Gunung Pati tempat kampus UNES yang megah (semegah kampus Undip atas) berdiri. Wah,,pasti ini sudah terlalu jauh, kata teman yang nyopirin Kijang sambil memutar kijangnya balik kanan ke arah Semarang lagi…

Kamipun menuruni jalanan menurun di tanah kapur berpasir tipikal bukit-bukit di Semarang. Kamipun masuk Jalan Menoreh Raya lagi. Tak disangka, ada papan nama Universitas Wahid Hasyim yang beralamat Jalan Menoreh Tengah X”. Kamipun belok kiri dan menemukan kantor BPS sementara yang baru didiami 2 minggu belakangan ini..

Singkat kata, kamipun bisa menemukan kantor BPS dan langsung menuju ke Perpustakaannya untuk membeli buku “Jawa Tengah dalam Angka”. Sambil berbasa-basi dengan ibu yang menjaga perpustakaan yang ternyata berasal dari Jakarta, sayapun sempat curhat “Wah..sulit lho Bu mencari kantor ini, saya tadi diberitahu untuk menemukan warung sate lalu belok kanan, tapi tidak ketemu-ketemu”..

Dan ibu itupun dengan enteng menjawab “Wah..Pak, warung sate Pak Widodo itu enak lho. Bapak sudah nyoba belum ? Malahan pernah dikunjungi pak Bondan Mak Nyus lho”. Sayapun sekenanya menjawab “Ah..masak sih Bu ?”. Dan si ibupun melanjutkan “Wah..pak, di sekitar sini yang enak tidak hanya sate di Pak Widodo itu lho. Di seberangnyapun belutnya juga enak lho pak..”

Saya dan teman sayapun sampai berdiri dari kursi kami masing-masing dan berkata “Ah..yang bener Bu ????”..

Besoknya selepas Jumatan di Masjid Raya Simpang Lima, kami segera meluncur ke Jalan Menoreh Raya. Sampai di tempat “Belut Setan” itu, tempat parkiran sudah penuh dengan sekitar 8 mobil dan 20-an sepeda motor. Dengan susah payah kami bisa parkir di antara mobil-mobil lainnya..

Mendapatkan tempat dudukpun rupanya tidak mudah di warung “Belut Setan” ini karena harus nunggu pengunjung lama selesai makan. Begitu pula, ketika kami makan, dari mbak-mbak, mas-mas, sampai ibu-ibu dan bapak-bapak banyak yang berdiri di belakang kami menunggu bangku kosong…

Dan…masakan “mangut belut” ini sungguh tiada bandingan. Satu porsi nasi serasa kurang. Belum yang sebelum dimasak dibakar atau “di-fufu” lebih dahulu ini, memasaknya dicampur dengan kuah berwarna kehitaman yang pedaaaaasssss bukan main. Sambil makan saya perhatikan kuah saya penuh dengan potongan cabe rawit warna hijau dan merah..

Ranjau !!!

Kalau anda mau makan, jangan sampai di sana jam 13.00 soalnya “Belut Setan” pasti sudah habis, begitu juga “Garang Asem”. Ancar-ancarnya juga mudah. Susuri Jalan Menoreh Raya dari arah Jalan Sampangan, ketika papan petunjuk berwarna putih bertuliskan “Universitas Wahid Hasyim” kelihatan, nah di perempatan itulah adanya warung “Belut Setan” di sisi kiri dari jalan..

Pokoke….mak nyussss tuenaaan !!

Gak nyeseeeel rek !!!

3 Comments (+add yours?)

  1. alris
    May 03, 2009 @ 12:33:31

    “Penciuman” saya tentang belut ada benarnya. Pak Tri sudah membuktikan di Semarang, kalo belut diolah serius pasti hasilnya maknyusss….
    Semoga dream saya suatu saat akan dibuktikan waktu. *jadi malu nih saat ini baru omdo, dan sebuah ide yang selalu saya pelihara & simpan di otak*

    Uda,
    Wah…warung spesialis belut di Semarang itu saking ramenya pengunjung cari tempat duduk saja sulit. Jadi sebelum makan saya antri dulu cari tempat duduk yang kosong. Begitu juga begitu saya makan, sudah banyak mbak, mas, Pak dan Bu yang menunggu di belakang punggung saya. Kalau Uda punya warung seramai itu, pasti Serawak tidak ada apa-apanya…

    Silahkan mencoba Da !

    Reply

  2. Ervin
    Jan 31, 2014 @ 21:10:08

    Di jamin 1000 kali ksitu gak bakalan bosan……uenakkkkkkkk buanget…karena aku jg suka banget sama mangut belutnya…..krn waktu kuliah dekat sama tempat kosku….

    Reply

  3. kutukamus
    Aug 05, 2014 @ 00:47:06

    Sayang, dulu pernah tinggal di Sampangan, Sate Widodo sudah, tapi belut setan belum. Trims Pak Tri, nanti kalau lewat saya coba cek. 🙂

    Reply

Leave a comment