Nonton “Are you smarter than a 5th grader ?” yuk…

Awalnya karena perasaan saya sudah merasa tidak enak akibat semua stasiun tv Indonesia yang tertangkap dari tempat tinggal saya di Jakarta sudah diracuni sama sinetron, dengan tingkat dosis yang tinggi sekali. Setiap kali pindah channel, ketemu sinetron lagi sinetron lagi. Ada yang mengumbar amarah, mengumbar kemewahan, mengumbar nafsu berkelahi, mengumbar nafsu selingkuh, tapi juga ada sih yang masih punya pesan-pesan moral sama pendidikan, tapi jumlahnya kecil..

Setahun yang lalu, pas saya pulang dari kantor di depan kompleks perumahan saya ada penawaran berlangganan Astro, tv kabel dari Malaysia. Sayapun sempat berlangganan dan merasa puas karena bayar murah tapi semua channel dapet, dari NHK, AXN, E!, Fashion TV, sampai yang standar seperti ESPN, CNN. Tapi alamak !!! Baru sebulan berlangganan Astro, bahkan saya belum sempat membayar iuran bulan kedua, tiba-tiba ada running text di tv bilang Astro bangkrut !!! Besoknya ada orang Astro ke atas atap ngambil antenna, tapi decoder dsb masih di rumah saya, sampai hari ini ! Saya sudah nelpon berkali-kali ke customer service mereka, tapi mereka bilang inggih..inggih..nanging ora kepanggih…

Setahun hanya nonton sinetron di tv-tv Jakarta, kecuali tvOne dan MetroTv, pada suatu hari di sebuah Mall dekat rumah, saya ditawari berlangganan Indovision. Sponsor untuk berlangganan sudah ada, yaitu kedua anak saya yang keduanya sudah bekerja dan sempat kecanduan acara “Amazing Race Asia” di AXN beberapa waktu yang lalu..

Akhirnya, Indovisionpun dipasang di rumah saya. Secara decoder, Indovision punya decoder yang lebih kecil dan lebih cantik. Antenna dish hampir sama dengan Astro. Cabling ke rumah, awak Indovision lebih rapih menatanya. Tapi dari segi jumlah channel yang disiarkan, Indovision lebih “stingy” alias lebih pelit. Minggu pertama kami berlangganan, semua channel dapat. Minggu kedua, separuh channel sudah “hilang” dengan kode E6. Saya telpon Customer service, jawaban mereka agak meragukan. Kalau di Astro ada “basic package”, “Sport” dan “Movie”, di Indovision pun sama yaitu ada Sport dan Movie. Tapi yang namanya “basic package” di Indovision itu adalah tanpa NHK, BBC dan channel yang lainnya. Saya sudah capek call customer service mereka…

Tapi, anak-anak saya mulai suka nonton acara “Apakah anda lebih pinter dari anak SD kelas 5 ?” yaitu “Are you smarter than a 5th grader ?”. Acaranya cukup seru, karena saya sempat nonton selebritis Tony Hawk pemain skateboard kelas dunia dan terkaya dengan rumah sangat luas di Malibu, yang menyempatkan datang bermain karena hadiahnya untuk Tony Hawk Foundation yang berniat membangun arena skateboard di daerah miskin. Hadiah bagi yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan SD kelas 5 ini adalah uang yang jumlahnya lumayan dan meningkat dari $ 1000, $ 2500, $ 5000, $ 10,000 dst.. sampai $ 1,000,000 (Rp 10 Milyar) !!!

Pertanyaannya adalah mata pelajaran kelas 5 SD di Amerika sana, yaitu dari Sejarah, Geografi, Matematik, dll. Beberapa pertanyaan seperti Sejarah, diberikan 3 jawaban pilihan ganda. Sedangkan pertanyaan Matematik harus dijawab dengan menghitung. Yang menarik, sekitar 6 orang anak kelas 3-4-5 SD juga ikut menjawab pertanyaan tersebut, yang bisa dijadikan “contekan” bagi selebritis yang muncul..

Kalau quiz “Are you smarter than a 5th grader ?” ini anda anggap ecek-ecek, anda salah. Kata anak saya yang nonton salah satu episode, ada bapak-bapak setua saya anggota MENSA yaitu orang-orang yang IQnya > 160 juga ikut bertanding. Dia bisa menjawab 10 pertanyaan pertama dan dapat hadiah $ 500,000 namun dalam 10 pertanyaan kedua ia menyerah pada pertanyaan ke-8, walaupun ia masih bisa menggunakan bantuan dari anak-anak SD yang hadir untuk menjawabnya…

Dan yang menyakitkan, bagi yang tidak bisa menjawab semua pertanyaan yang ada dan mengundurkan diri, kontestan wajib mengakui dengan suara keras di depan kamera bahwa “Saya tidak lebih pandai daripada seorang anak SD kelas 5 !!”, “I am not smarter than a 5th grader !!!”…Wow…

Minggu kemarin, saya juga membeli VCD “Laskar Pelangi” yang filmnya sangat menghebohkan tapi belum saya tonton itu. Saya menontonnya sendirian di komputer saya di kamar. Film ini cukup mengharukan, memotivasi, sekaligus lucu. Waktu di depan kelas saya bilang “Hayo siapa yang dari Bangka Belitung ? Tadi malam saya nonton VCD Laskar Pelangi”…ternyata banyak mahasiswa saya yang dari Bangka Belitung, Bintan, dsb pada angkat tangan dan bilang “Pinjam pak…pinjam pak…” karena katanya mereka sudah mencari-cari VCDnya tapi belum dapat-dapat..

[Posting ini didekasikan untuk beberapa guru yang sering membaca blog saya, seperti Ibu Yuana Purnami di Yogya..- maaf Bu, saya salah sebut nama lagi ya ?]